KRAKSAAN,- Mulai akhir Juli 2021, sejumlah petani di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo sudah mulai panen tembakau. Namun, hingga kini masih belum ada kepastian kapan gudang milik pabrik rokok dibuka. Hal ini pun membuat petani kebingungan untuk menjual hasil panennya.
Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Nurul Komaril Asri mengatakan, panen dini ini karena petani tidak mengikuti anjuran pemerintah terkait awal masa tanam.
Nurul menambahkah, awal Mei lalu, DKPP sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan tanam tembakau pada bulan Juni. Sehingga, masa panen akan bebarengan dengan jadwal gudang tembakau buka, atau mulai mengulak tembakau.
“Sebab, hasil koordinasi kami dengan beberapa instansi yang terkait dari pihak gudang itu berjanji kepada kami itu ada yang buka mulai akhir Agustus. Bahkan ada juga yang mulai buka di awal September,” kata Nurul, Rabu (28/7/2021).
Jika sekarang sudah ada petani mulai panen, lanjut Nurul, untuk koordinasi lanjutan terkait pembukaan gudang sudah bukan ranahnya lagi. Melainkan ranah dari pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo.
“Karena tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) kami untuk penanaman tembakau, dari tanam hingga pasca panen. Makanya untuk pembukaan gudang ini kami masib akan koordinasi dengan Disperindag karena sudah masuk ranahnya,” terang Nurul.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Probolinggo, Endang Rustiningsih mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 ini memang membuat pihaknya mengalami sedikit kendala dalam berkoordinasi dengan pihak gudang.
“Terlebih dengan adanya kebijakan pemerintah yang masih menerapkan PPKM Darurat. Oleh karena itu kami minta pengertian dan kesabaran dari petani, jika sudah ada hasil maka secepatnya akan kami konfirmasikan,” ujar Endang. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah