LECES,- Bukit Dami sebagai destinasi wisata dengan penataan dan pengelolaan berkonsep kelestarian alam, kesenian dan kebudayaan. Meluncurkan program baru yaitu “Pohon Bercerita”.
Bukit dami yang terletak di Desa Tigasan Wetan Kecamatan Leces ini dikelola oleh sekelompok pemuda “Teras Tanah” yang di ketuai oleh Wahyudi Bachtiar.
Program “Pohon Bercerita” ini diresmikan di Ampher Bukit Dami, Minggu (26/09). Di katakan Ampher, diambil dari kultur masyarakat sekitar yang menggunakan bahasa Madura setiap harinya.
Amper sendiri berasal dari Bahasa Madura yang bermakna Ruang tamu. Jadi Bukit Dami di ibaratkan seperti rumah yang memiliki ruang tamu.
Ampher di Bukit Dami ini juga menyerupai Room Teater, panggung yang ada di bawah. Audiens bisa menyaksikan dari atas beralas potongan kayu yang sudah di buat seperti kursi sedemikian rupa.
Wahyudi Bachtiar, Ketua Kelompok Pemuda Teras Tanah menjelaskan latar belakang “Pohon Bercerita” itu. Menurutnya, konsep itu memadukan empat hal. Yakni pohon yang melambangkan kelestarian alam, literasi, pemanfaatan teknologi digital dan wisata hijau berkelanjutan.
Adapun pohon di Bukit Dami yang bisa bercerita ada tujuh pohon. Di Antara adalah Pohon Duwet, Nangka, rukem, tabebuya, mahoni, Bidara dan pohon pulai.
Lalu, yang dimaksud dengan “Pohon Bercerita” adalah dari ketujuh pohon tersebut berisi cerpen. Di setiap 7 pohon tersebut tersedia Infografis yang berisi ilustrasi gambaran setiap cerita. Kemudian Pengunjung bisa langsung scan QR-Code ke Smartphone mereka untuk terhubung ke media pohon.
Setiap pohon menyajika cerita-cerita yang menarik. Meliputi sejarah Bukit Dami, Cerpen Pohon Duwet ‘Warna warni kejujuran’ dan masih banyak cerita lainnya yang ada di tujuh pohon tersebut.
Wahyudi mengungkapkan bahwa dengan upaya seperti ini kita akan mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, meningkatkan minat baca, memanfaatkan tekhnologi digital, dan menciptakan pariwisata berkelanjutan.
“Dengan begitu, tujuh cerpen yang terdapat di tujuh pohon tersebut juga sebagai upaya menumbuhkan semangat baca dal bentuk digital, dan memperdekat akses bahan bacaan,” jelasnya
Oleh karena itu, Wahyudi memanfaatkan tekhnologi digital dengan menjadikan media pohon untuk bercerita kepada pengunjung. QR-Code di pohon akan memberikan akses pengunjung ke bahan bacaan tersebut.
“Pohon bercerita ini bertujuan menyajikan pariwisata hijau atau berkelanjutan, karena sebagai destinasi wisata alam pengelola bukit dami percaya bahwa pariwisata adalah buah dari kerja-kerja konservasi dan preservasi alam dan kebudayaan,” pungkas Wahyudi. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah