LUMAJANG,- Memasuki musim penghujan, petani di wilayah Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, meraup banyak pundi-pundi rupiah. Penyebabnya, ratusan pohon nangka sudah siap dipanen.
Seperti yang dilakukan Ismail, petani nangka asal Desa Mlinjo, Kecamatan Ranuyoso. Dari 50 pohon, dia dapat mengumpulkan 150-200 buah nangka per hari.
Jenis nangka salak adalah andalan petani. Tekstur dagingnya berwarna kuning, dan rasanya manis. Kelebihan lain, aromanya harum menyengkat.
Siapapun yang melihat daging buah nangka salak tentu tak akan bisa menahan untuk tidak mencicipi. Mantap saja, saat musim panen raya buah ini kerap mendarat di pasar-pasar buah Pulau Jawa. Mulai Surabaya, Semarang, hingga Jakarta.
“Dari dulu yang banyak disukai orang-orang itu nangka salak warnanya kemerahan,” kata Ismail, Jum’at (29/10/21).
Di masa panen raya ini, petani juga biasa menjual nangka di Pasar Buah Ranuyoso. Pembeli bisa membeli buah nangka secara utuh. Biasanya paling murah dijual seharga Rp 30.000, tergantung kecil-besarnya buah nangka.
Selain itu, lantaran hasil nangka sangat melimpah, ada juga petani yang menjual nangka dengan cara lain. Seperti yang dilakukan oleh Rokhmad, warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Ranuyoso lainnya.
Satu buah nangka dikupas. Buah nangka hanya dijual dagingnya saja. Kemudian, buah nangka yang sudah bersih ia packing menggunakan sterofoam dan plastik perekat.
“Kalau jual nangka bulatan kan sudah biasa, nah sebagai orang Ranuyoso saya ingin memberikan yang beda aja yang sebenarnya buahnya sama. Jadi pembeli tidak usah repot ngupas, tinggal makan aja,” ujarnya.
Diketahui, nangka tergolong buah yang aman dikonsumsi. Sebab penanaman pohon nangka tidak bisa menggunakan pestisida.
Nangka juga termasuk buah yang kaya kandungan nutrisi. Nangka mengandung anti oksidan, kalori, karbohidrat, protein, kalium, dan riboflamin. Sering kali buah nangka selalu dihindangkan pada acara-acara makan besar. Karena buah ini cocok untuk dijadingan makanan penutup. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah