Menu

Mode Gelap
Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka Bagus! Tidak Ada Pejabat Pemkab Probolinggo Terima Gratifikasi Lebaran Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

Ekonomi · 13 Nov 2021 18:25 WIB

Budidaya Labu Madu, Warga Kebonsari Kulon Raup Puluhan Juta


					Budidaya Labu Madu, Warga Kebonsari Kulon Raup Puluhan Juta Perbesar

Probolinggo – Seorang petani di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Hasan Prasojo (40), membudidayakan labu madu. Bekerja sama dengan salah satu kelompok kerja untuk pemasok bibit, Hasan berhasil membudidayakan buah yang menjadi komoditas ekspor ini.

Sejak dua bulan yang lalu, Hasan menanam labu madu di sawah seluas 2.500 meter persegi, di Jalan Priksan, Kelurahan Kebonsari Kulon. Di lahan sewa tersebut, Hasan menanam 2.000 bibit labu madu.

Tanaman dengan nama Latin Curcubita Moschata ini berhasil ia budi dayakan. Bermodal pengalamannya menanam berbagai tanaman buah sebelumnya, tanamn yang rentan hama ini tumbuh subur.

“Untuk biaya produksi dalam tiga bulan atau sekali panen, dibutuhkan sekitar Rp12 juta. Biaya itu untuk mulai bibit, pupuk, perawatan tiap hari, hingga biaya pekerja. Meski terbilang mahal, namun buah yang dihasilkan lumayan menggiurkan,” ujar Hasan.

Sebatang tanaman dapat menghasilkan tiga hingga lima buah labu madu. Berat setiap buah rata-rata 800 gram hingga 1,3 kilogram. Namun jika ditotal sebatang tanaman dapat menghasilkan 3 Kg. Sehinggga dengan menanam 2.500 tanaman maka petani bisa memanen 6 -7 ton labu madu.

Tak hanya itu, untuk harga labu madu per kilonya saat ini mencapai Rp10 ribu, dan jika dikalikan dengan hasil panen, Hasan dapat meraup hingga Rp60 juta.

Meski terlihat mudah, namun pertumbuhan tanaman labu madu tak semudah yang dibayangkan. Pasalnya selama masa pertumbuhan, tanaman ini kerap diserang hama dan penyakit (virus). Hama sejenis kupu-kupu kecil berwarna putih sering hingga hinggap. Sedangkan virus Gemini membuat daun mengeriting.

Selain untuk pasar lokal, yang dijual di supermarket, labu madu ini sebagian besar untuk pasar ekspor. Pasar ekspornya diantaranya, Belanda dan Korea.

“Selain harganya menarik, kasiat labu madu ini yakni baik untuk ibu menyusui, kaya akan kandungan vitamin A, vitamin B, Bethakaroten, dan antioksidan,” imbuh Hasan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi