TOSARI,- Jalur menuju wisata Gunung Bromo tepatnya di jalan raya Desa Baledono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, longsor. Musibah ini menyebabkan jalur tersebut hanya bisa dilewati satu jalur.
Kepala Desa (Kades) Baledono, Dimas, menyebut longsor terjadi Selasa (16/11/21) sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelum kejadian, kawasan lereng Bromo memang dilanda hujat lebat, sejak siang hari sebelumnya.
Dijelaskan Dimas, hujan terjadi sekitar 3 jam, mulai pukul 13.00 hingga sore. Saat kejadian pun, hujan belum reda dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang membuat warga tersentak.
“Saat melihat ke jalanan di selatan kantor desa, banyak warga yang kaget karena seperempat jalaur menuju wisata bromo longsor,” kata Dimas.
Agar pengendara tidak terprosok, imbuhnya, ia bersama perangkat desa langsung melakukan pengamanan jalan dengan memasang tanda bahaya berupa kayu di depan kantornya.
“Kami langsung berusaha melakukan pengamanan. Karena jalurnya tidak bisa dilewati. Hanya satu jalur yang bisa dilewati,” tuturnya.
Dimas menjelaskan, selain faktor hujan, longsoe itu terjadi karena jalan yang berada di bibir tebing tersebut bagian bahu bawahnya juga tergerus air. Air hujan dari selatan yang deras, membuat tebing di bibir jalan itu tak kuat menahan beban.
“Longsor itu panjangnya 30 meter dengan tinggi 15 meter. Di sisi kiri kanannya juga masih ada retakan. Jadi masih rawan terjadi longsor susulan,” jelasnya.
Sementata itu, Camat Tosari, Edy Prayitno yang sempat meninjau lokasi kejadian mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Diharapkan, penanganan jalur wisata itu bisa bisa dilakukan.
“Kami sudah menghubungi (Dinas) Bina Marga, mngingat jalur itu adalah jalur utama yang dilalui dari kota (Pasuruan) menuju Tosari,” tuturnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah