LUMAJANG,- Letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB menggugah simpati dari banyak kalangan. Salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengungkap duka mendalam atas peristiwa tersebut.
Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, letusan Gunung Semeru perlu disikapi dengan melakukan sejumlah langkah penting. Oleh karena itu, menurut dia, selain aksi sosial bantuan do’a juga sangat diperlukan.
“Kami menyampaikan duka mendalam untuk korban dan warga yang terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang. Mari bersama mendoakan korban yang meninggal dunia, serta mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dengan menggalang dana demi membantu warga terdampak erupsi Gunung Semeru,” kata Kiai Mutawakkil.
Selanjutnya, lanjut Kiai Mutawakkil, MUI Jatim mengimbau pemerintah agar secara efektif bahu-membahu melakukan penanganan darurat pasca erupsi. Bagaimana pun, langkah pemerintah akan sangat menentukan lekas tidaknya penanganan dampak bencana tersebut.
Namun, Kiai Mutawakkil juga mengimbau elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama melakukan upaya kemanusiaan. Hal tersebut penting demi mempercepat penanggulangan dampak erupsi Gunung Semeru.
“Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama dalam memobilisasi bantuan ke lokasi bencana, dengan mengutamakan berkoordinasi melalui MUI setempat,” tuturnya.
Tak lupa, Kiai Mutawakkil mengajak kaum Muslim dan Muslimah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selanjutnya, ulama kharismatik asal Kabupaten Probolinggo ini mengajak masyarakat Muslim meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan keikhlasan, serta secara khusyu’ berzikir dan bermunajat.
“Mari memohon pertolongan Allah Jalla Jalaluh agar diberikan perlindungan. Baik perlindungan kepada para korban maupun juga kepada kita semuanya, serta dimudahkan dalam menghadapi setiap tantangan dalam menjalani kehidupan yang tidak ringan saat ini. Sehingga dapat mengatasi pandemi, musibah, dan masalah yang dihadapi,” tutur Kiai Mutawakkil. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT