Menu ✖

Mode Gelap

Lingkungan · 19 Jan 2022 15:59 WIB

Diduga Karena Aliran Genangan Air Hujan, Warga Bangun Tembok Tutup Akses Jalan


					Diduga Karena Aliran Genangan Air Hujan, Warga Bangun Tembok Tutup Akses Jalan Perbesar

Probolinggo – Warga membangun sebuah tembok pembatas di Gang Kusuma Bakti, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pembangunan tembok itu dipicu sengketa antara seorang warga kampung dengan warga perumahan terkait aliran air saat hujan.

Tembok pembatas terletak di Jalan Serma Abdulrahman, Gang Kusuma Bakti, RT 2, RW 6, Kelurahan Mangunharjo. Bermula Desember 2021, adanya genangan air hujan dari area perumahan yang mengarah ke depan rumah Anik Susanti (48), yang berada di perkampungan.

Volume genangan air semakin besar setelah jalan perumahan diaspal. Anik bersama tetangganya dekatnya, Imam kemudian menguruk jalan di depan rumahnya. Namun karena volume air dari perumahan cukup besar, tanah uruk tersebut tergerus.

“Akhirnya, pada bulan Juli 2021, karena tiga kali diuruk tanah tetap tergerus air, saya bersama Pak Imam berinisiatif membuat polisi tidur untuk menghadang air dari perumahan. Saat hendak membangun polisi tidur, saya sudah bilang ke warga untuk membuat sumur resapan, namun warga menolak,” ujarnya.

Akhirnya saat hujan, air yang sebelumnya mengalir ke utara, tertahan dan menggenagi perumahan warga. Warga pun komplain. Anik kemudian menjelaskan, sebelum membuat polisi tidur sudah disarankan agar warga membuat sumur resapan.

“Tanpa sepengetahuan saya, warga kemudian membangun tembok tersebut pada tanggal 9 Desember 2021 lalu. Akibatnya untuk ke rumah, saya hanya lewat jalan kecil di sebelah barat,” ujar Anik.

Dikatakan penembokan ini sudah dimediasi. “Warga pun akan membongkar tembok dengan syarat saya harus membayar biaya pembangunan tembok, namun saya tidak mau,” imbuh Anik.

Sementara, Ketua RT 2/RW 6, Sunanti Pinda mengatakan, sebelum ada polisi tidur, air hujan mengalir ke utara. Namun, karena warga di kawasan utara tidak terima, kemudian dibangunlah polisi tidur.

Namun akibat polisi tidur ini, akhirnya air hujan tak dapat mengalir sehingga menggenangi wilayah perumahan. Warga sempat meminta akses jalan air namun tak disetujui. Akhirnya warga membangun tembok.

“Karena permintaan warga perumahan tidak disetujui, warga kemudian membangun tembok untuk memisahkan antara perumahan dengan perkampungan. Selain itu, warga juga minta agar Anik minta maaf dan mengganti uang pembangunan tembok,” kata Ketua RT 2.

Pembangunan tembok pembatas ini karena masalah aliran air hujan yang menggenang, sehingga air dari selatan menuju kampung. Warga kampung juga terdampak sehingga mereka membuat polisi tidur, namun diprotes. Akhirnya dibangun pembatas.

“Masalah ini sudah beberapa kali dimediasi, mulai dari oleh pihak kelurahan, kecamatan, hingga pihak kepolisian. Namun, masih belum ditemukan titik terang. Saya berharap, masalah yang sudah terjadi sejak bulan Desember 2021 ini dapat segera selesai, dan kerua belah warga dapat rukun kembali,” ujar Sunanti. (*) 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Trending di Lingkungan