Menu

Mode Gelap
Sempat Aksi, Kini MPM Cabut Semua Tuntutan yang Dilayangkan ke Ketua DPRD Lumajang Berbekal DBHCHT, Disnaker Lumajang Gelar Pelatihan Keterampilan Kerja Heboh Dugaan Money Politics di Kota Probolinggo, 3 Orang Diamankan Legislator Bakal Bentuk Pansus Dana Hibah Pilkada di Kab. Probolinggo Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar

Ekonomi · 24 Jan 2022 16:07 WIB

Musim Tanam, Pupuk Bersubsidi di Pasuruan Langka


					Musim Tanam, Pupuk Bersubsidi di Pasuruan Langka Perbesar

Pasuruan,- Sejumlah petani di Kabupaten Pasuruan, mengeluh soal sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi saat ini. Ironisnya, kondisi ini menurut petani, terjadi setiap musim hujan tiba.

Salah seorang petani asal Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Slamet (48) mengatakan, para petani sangat membutuhkan pupuk bersubsidi, namun pupuk subsidi di Kabupaten Pasuruan justru sangat sulit diperoleh.

Lantaran sulit memperoleh pupuk subsidi, dijelaskan Slamet para petani pun terpaksa membeli pupuk non subsidi. Alhasil, petani harus merogoh kantong lebih dalam guna membeli pupuk.

“Pupuk subsidi sulit untuk didapatkan sehingga petani mau tidak mau membeli pupuk non subsidi,” kata Slamet, Senin (24/1/22).

Slamet menambahkan, terdapat dua jenis pupuk subsidi yang saat ini sedang langka. Yakni pupuk subsidi jenis urea dan phonska.

Selain pupuk subsidi yang langka, imbuhnya, persoalan lain yang dikeluhkan petani, yakni penebusan pupuk subsidi tetap saja digandeng dengan pupuk non subsidi.

“Terlalu banyak aturan sehingga petani kebingungan,” sungutnya mengeluh.

Harga pupuk non subsidi yang mahal, menurut Slamet, tidak sebanding dengan hasil panen pertanian yang harganya murah. Aakibatnya, petani kerap mengalami kerugian.

“Ini tidak seimbang sehingga tidak pernah akan terwujud swasembada pangan. Impor beras dari luar negeri, orang asing yang untung,” sentilnya.

Petani di Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Sunarti, mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, kelangkaan pupuk sudah terjadi hampir satu bulan terakhir.

“Sudah sebulan ini petani kelimpungan mendapatkan pupuk subsidi. Alternatifnya mau tidak mau petani membeli pupuk non subsidi, meskipun harganya tinggi,” ucapnya.

Seharusnya, tutur Sunarti, pupuk tidak langka di kalangan petani. Karena intensitas pembangunan semakin menanjak, valensi pupuk semakin bertambah banyak dan tersedia akibat alih fungsi lahan pertanian.

Jika pupuk di wilayah Kabupaten Pasuruan stabil, tambah Sunarti, petani tidak akan bosan bertani. Sebab kesejahteraan petani akan stabil dan terjamin.

“Jika kondisinya seperti ini terus menerus, ya akibatnya banyak lahan pertanian yang tidak produktif, sebab petani rugi karena pupuk semakin langka,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi