Menu

Mode Gelap
Wanita Muda Kena Begal di Leces Probolinggo, Tangan Nyaris Putus Habisi Istri dengan Keji, Didik Mengaku Dibakar Rasa Cemburu Polres Pasuruan Kota Bongkar Sindikat Sabu, Lima Orang Diamankan Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang Pelaku Pembuhunan Wanita Muda di Banyuanyar Probolinggo Tertangkap, Ternyata Suami Korban

Pendidikan · 24 Jan 2022 17:33 WIB

Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen


					Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Perbesar

Pasuruan,- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen di Kota Pasuruan dilaksanakan secara serentak, mulai hari ini, Senin (24/1/2022). Meski begitu, tidak seluruh sekolah di Kota Pasuruan bisa melaksanakan PTM 100 persen.

“Ada 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pasuruan yang belum bisa melaksanakan PTM 100 persen. Karena, 2 SMP tersebut tidak lolos verifikasi dari Kemendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arif

Pria yang akrab disapa Ayik itu mengungkapkan, sekolah yang sudah melakukan PTM 100 persen saat ini di Kota Pasuruan seluruhnya berjumlah 315.

Dengan rincian sebanyak 219 sekolah tingkat TK atau PAUD negeri dan swasta, 67 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta , serta 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta.

“Untuk sekolah tingkat TK, PAUD, dan SD seluruhnya lolos verifikasi dan bisa pembelajaran luring penuh,” ia menambahkan.

Meskipun seluruh siswa sudah masuk, dijelaskan Ayik, namun durasi jam pembelajaran masih dibatasi. Menurut ketentuannya, PTM 100 persen berjalan dengan durasi jam pelajaran maksimal 6 jam.

“Kegiatan ekstrakulikuler dan olahraga juga masih belum bisa dilakukan selama 2 bulan masa percobaan,” jelas Ayik.

Ayik menambahkan, selama masa percobaan PTM ini penjual makanan serta kantin sekolah masih dilarang berjualan. Para siswa diwajibkan untuk membawa bekal masing-masing dari rumah.

“Saat masuk dan pulang sekolah juga diatur jeda maksimal 30 menit setiap kelas bergantian,” tutur Ayik.

Ayik berharap agar peran Sattgas Covid-19 sekolah saat pelaksanaan PTM 100 persen benar-benar bisa ditingkatkan.

“Karena kalau nanti di lingkungan sekolah ditemukan ada konfirmasi positif dan penyebaran Covid-19, nanti bisa kena evaluasi,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp40 Miliar untuk Perbaikan Ratusan Sekolah Rusak

16 April 2025 - 18:10 WIB

SMP Satap Ranuyoso Lumajang Sempat Ditutup Sepihak

15 April 2025 - 17:48 WIB

Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat

14 April 2025 - 04:02 WIB

SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

10 April 2025 - 17:05 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi

6 April 2025 - 19:44 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat

1 April 2025 - 18:23 WIB

Trending di Pendidikan