Kraksaan,- Harga garam hasil tambak petani di Kabupaten Probolinggo, pada awal tahun ini cukup tinggi. Meski demikian, petani mengaku masih mengalami kerugian.
Ketua Kelompok Petani Garam Kabupaten Probolinggo, Suparyono mengatakan, harga garam sudah merangkak naik sejak Oktober 2021. Harga garam per kilogram (Kg) yang mulanya dari Rp 500, memasuki awal tahun 2022 menjadi Rp 1.000/Kg.
“Harga garam naik di akhir tahun 2021, sampai sekarang masih tetap bertahan Rp 1.000/Kg, jadi per ton nya Rp 1 juta,” bebernya, Kamis (10/2/22).
Namun ditengah merangkaknya harga komoditas bumbu dapur itu, proses produksi justru tidak bisa maksimal lantaran kondisi cuaca sedang tidak menentu.
“Produksi saya sekarang tidak maksimal karena cuaca tidak menentu, tambak yang konvensional tidak bisa beroperasi. Untungnya saya masih ada (tambak) katup gadis,” jelas dia.
Dikatakannya, ia dan sejumlah petani lain di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, harus cermat memproduksi garam melalui Rumah Produksi Garam (RPG), guna menyiasati cuaca yang tidak bersahabat.
Namun, meski RGP Katup Gadis miliknya tetap beroperasi, menurut Suparyono, hasil produksi belum bisa memenuhi permintaan pasar yang saat ini lumayan tinggi.
“Stok garam yang di gudang cuma 30 ton, itu belum cukup untuk mencukupi permintaan pasar,” ujarnya menambahkan.
Suparyono dan petani, sangat menyayangkan fluktuasi cuaca saat ini. “Karena harga garam sedang bagus tetapi kita tidak bisa memenuhi permintaan pasar,” pungkaa dia. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah