Menu

Mode Gelap
Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga Bunda Indah Akan Penuhi Alat Pertanian Modern Bagi Petani di Lumajang Hendak Selamatkan Anak, Pria di Jember Justru Tergulung Ombak Paman dan Keponakan Hilang Terseret Ombak di Pantai Bambang Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

Ekonomi · 27 Feb 2022 19:22 WIB

Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah


					Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah Perbesar

Krejengan,- Sejumlah petani padi di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo nampak sumringah, Minggu (27/2/22). Bukan tanpa sebab, melainkan karena harga jual gabah saat ini cukup tinggi.

Seperti yang tuturkan Kholil, warga Desa Jatiurip. Menurutnya, harga gabah saat ini naik dibandingkan dengan tahun lalu dalam musim tanam yang sama.

Setahun lalu, harga gabah Rp 320.000 per kwintal. Harga jual itu saat ini naik Rp 30.000, minimal Rp 350.000 per kwintal bahkan lebih, seperti yang ditawarkan tengkulak.

Lantaran harga gabah tinggi, Kholil pun memanfaatkannya hal itu dengan baik. Ia panen lebih awal meski tanaman padi miliknya belum sepenuhnya memasuki masa panen.

“Barusan padi saya di tawar Rp 380.000 per kwintal sama tengkulak, ” cerita Kholil kepada PANTURA7.com, Minggu (27/2/22).

Dengan harga saat ini, dijelaskan Kholil, tentu sepadan dengan jerih payah petani. Biaya modal bakal tertutupi dengan mudah, selebihnya merupakan penghasilan petani.

“Alhamdulillah, panen kali ini membuahkan hasil, penghasilanya bisa dibuat tambahan jajan anak cucu saya,” ujar pria berusia 65 tahun itu.

Tengkulak di wilayah Kecamatan Krejengan, Hudatul Umam menjelaskan, harga gabah tinggi lantaran saat ini tidak banyak petani yang panen. Sebab, banyak tanaman padi yang belum memasuki masa panen.

“Siapapun kalau sudah panen awal, pasti akan untung banyak, karena tengkulak rebutan cari barangnya. Makanya saya berani nawar padinya pak Kholil dengan harga segitu,” paparnya. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Trending di Ekonomi