Probolinggo – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan rombongan salah satu persone grup musik Debu di Tol Pasuruan- Probolinggo (Paspro) mengakibatkan dua penumpang tewas dan empat lainnya luka-luka. Sisi lain, Miarto, 55 tahun, sang sopir mengaku, tidak mengantuk saat menjalankan mobil yang berangkat dari Jember pukul 22.00 WIB itu.
Ditemui di Ruang UGD, RSUD dr Moh Saleh, Sopir Toyota Vellfire, Miarto , warga Sidosremo, Wonocolo, Surabaya itu kepada sejumlah awak media mengatakan, sebelumnya rombongan Daood Debu berziarah ke Makam Habib Sholeh di Tanggul, Jember. Setelah itu Minggu (17/4/2022) malam sekitarpukul 22.00, mobil dengan lima penumpang itu bertolak dari Tanggul, Jember dengan tujuan Surabaya.
“Saat masuk Tol Paspro, saya melihat sejumlah kendaraan terlihat melaju dari di jalur cepat sebelah kanan, meskipun berjalan pelan, hingga akhirnya saya menyalipnya dengan menggunakan jalur lambat sebelah kiri,” ujarnya, Senin siang (18/4/2022).
Saat melaju di jalur kiri itulah, tiba – tiba di depan ada truk yang berjalan di jalur kiri. Saat itulah, Miarto mengaku, bahwa truk tersebut “minta” di tabrak, hingga akhirnya mobil tersebut menabrak bagian belakang truk.
“Saat sebelum menabrak truk, saya masih dalam kondisi sadar, dan sempat untuk menghindar, namun sepertinya truk itu harus ditabrak, bahkan seusai mobil menabrak, saya masih dalam kondisi sadar,” ujar Miarto.
Sisi lain, truk tersebut langsung kabur seusai ditabrak Toyota Velfire. Hingga kini, polisi masih berusaha mecari identitas truk dan sopirnya yang terlibat kecelakaan tersebut.
Miarto menambahkan, sehari sebelum kecelakaan, ia menjemput lima orang termasuk salah satu personel grup musik Debu, Daood Abdullah Aldaood dari Bandara Juanda menuju hotel.
“Setelah pulang dan istirahat, barulah, habis magrib, saya mengantarkan rombongan ziarah ke makam Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Malik Ibrahim,” imbuhnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: A. Zainullah FT