Pasuruan,- Sekelompok warga yang diduga mengembangkan aliran menyimpang dari ajaran Islam, ternyata diinisiasi oleh Mahfudijanto (59). Saat ini, kelompok ini mengembangkan ajarannya di bekas rumah makan di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Mahfudijanto mengaku mengenal Tuhan setelah dioperasi oleh Tuhan melalui malaikat, puluhan tahun lalu. Diceritakannya, saat ia berusia 13 tahun, Mahfudijanto mengalami kecelakaan.
Ia menabrak seseorang sehingga dua bulan pasca kecelakaan, ia lumpuh dan hidupnya hancur. Setelah itu, dia membatasi diri dan hanya meminta pertolongan serta perlindungan kepada Allah SWT.
Disitulah dia merasakan dioperasi oleh Tuhan melalui malaikat dan akhirnya sembuh. Kejadian yang menimpanya, klaim Mahfud, sama seperti yang tuliskan dalam kitab-kitab.
“Memang benar-benar dioperasi, bukti jahitannya ada, saya tunjukkan kepada keluarga. Dari situ saya mengakui bahwa Allah itu benar benar ada dan betul-betul menurunkan malaikatnya, krena saya mempercayai surat Al-Kahfi itu,” kata Mahfud.
Setelah itu, Mahfud ingin mendalami agama Islam. Dia meminta kepada anaknya untuk dibelikan Al-Quran yang dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
“Saya orang Indonesia, kalau membaca bahasa arabnya kapan bisa melaksanakan hukum-hukum Allah itu, karena saya ingin melaksankan apa yang dilarang dan apa yang diperintahkan oleh Allah. Disitulah dasarku mementingkan Al-Quran bahasa Indonesia,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok warga yang diduga aliran sesat, didatangi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan pada Jumat (13/05/2022).
Dalam pertemuan tersebut tidak dicapai kesepakatan, kelompok terduga aliran sesat tetap kukuh menganggap ajarannya tidak menyimpang. Untuk itu, MUI Kabupaten Pasuruan pun berencana menggelar rapat lanjutan seluruh pihak yang terkait. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainul Hasan R