Kraksaan,- Banjir rob merendam pemukiman padat penduduk di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (19/5/22). Banjir akibat luapan air laut ini menjadi tamu rutin warga setiap tahunnya.
Warga Desa Kalibuntu, Siti Badriah (45) mengatakan, banjir rob biasa terjadi dua kali setiap tahunnya. Bahkan saking seringnya, banjir ini oleh warga setempat dijuluki air maling.
“Ya setiap tahun pasti ada banjir sudah. Sama orang sini dijuluki air maling karena tiba-tiba datang air pasang dan merendam pemukiman warga,” ujar Badriyah.
Warga lainnya, Suparyono mengungkap, banjir rob biasa terjadi saat memasuki Juni dan Desember. Meski demikian, pada Mei banjir rob kadang terjadi meski skalanya kecil.
“Ya mungkin karena cuaca buruk di bulan Mei ini jadi banjir rob datang lebih awal. Salah satu penyebab banjir rob itu angin kencang yang mempengaruhi pasangnya air laut yang meluap ke permukaan,” kata pria yang juga petambak garam ini.
Menurutnya, banjir rob berdampak buruk bagi warga yang menjadi petani garam sepertinya. Karena tambak garam yang ada di pesisir pantai akan tergenang oleh air yang meluap kepermukaan.
“Selain itu juga, tambak garam yang mestinya panen keesokan harinya karena terendam banjir jadi tidak bisa panen. Selain rugi secara finansial, kita juga rugi waktu,” keluh dia.
Saat ini, menurut Suparyono, sekitar 4 hektar lahan tambak garam terendam. Selain itu, ratusan rumah fi 3 dusun Desa Kalibuntu ikut terendam.
“Meskipun banjir ini sudah pasti terjadi setiap tahunnya, tapi setidaknya pemerintah daerah dapat meminimalisir terjadinya banjir rob yang meresahkan warga. Banjir rob ini terjadi karena tanggul yang di sebelah barat itu tidak ada, sudah jebol,” ia menambahkan. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainul Hasan R