Menu

Mode Gelap
Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan Koramil Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok? Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta Takut Dianiaya, Itulah Alasan Polres Lumajang Enggan Sebar Foto Dalang Ganja

Kesehatan · 4 Jun 2022 15:33 WIB

Banyak Sapi Terpapar PMK, Produksi Susu di Pasuruan Anjlok


					Banyak Sapi Terpapar PMK, Produksi Susu di Pasuruan Anjlok Perbesar

Lumbang,- Produksi susu segar di Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan menurun drastis. Penyebabnya sapi perah di desa tersebut banyak yang mengalami sakit diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Menurut Salah satu perternak sapi perah di Desa Panditan, Ersan, produksi susu di desanya menurun sejak sepekan ini. Warga sangat resah, karena produksi susu segar selama ini menjadi mata pencaharian pokok bagi warga setempat.

“Mata pencaharian warga di sini cuma mengandalkan sapi ini mas, kalau ke ladang atau sawah tidak ada,” kata Ersan, Sabtu (4/6/22).

Dijelaskan Ersan, dalam kondisi normal, dia mampu menghasilkan 50 liter susu per hari. Namun semenjak banyak sapi yang sakit, ia kini hanya bisa menghasilkan 15 liter susu per hari.

“Sehari biasanya 50 liter sekarang 15 liter, karena sapinya tidak mau makan yanotomatis susunya tidak keluar,” keluhnya saat ditanya wartawan.

Ersan menambahkan, di Desa Panditan ada puluhan sapi perah yang sakit dengan gejala mirip PMK. Sapi perah yang sakit itu mengalami benjolan di mulut sehingga sapi sulit mengunyah makanan.

“Solusinya dibuatkan jenang (bubur, red) yanh dimasukkan pakai tangan sampai tenggorokan, baru sapi bisa makan. Kalau tidak seperti ini sapi tidak mau makan,” terang dia.

Ersan berharap, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan segera bisa menemukan solusi untuk menanggulangi wabah PMK ini. Agar mata pencaharian warga kembali normal.

“Kami peternak sapi berharap kondisi ininsegera ditangani dinas terkait. Entah diberi obat, kalau ada vaksinnya kita ya mau ternak disuntik vaksin,” harap Ersan. (*)

Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi