Menu

Mode Gelap
Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang

Kesehatan · 5 Jun 2022 16:16 WIB

Vaksin Belum Datang, Hewan Terpapar PMK Wajib Isolasi


					ISOLASI: Ternak yang terpapar PMK wajib isolasi guna mencegah penularan. (foto: Kominfo Kab. Probolinggo) Perbesar

ISOLASI: Ternak yang terpapar PMK wajib isolasi guna mencegah penularan. (foto: Kominfo Kab. Probolinggo)

Kraksaan,- Ternak yang terindikasi telah ferpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) harus menjalani isolasi dan dipisahkan dari ternak yang lain. Selain itu, penyemprotan disinfektan ke seluruh sudut kandang juga harus dilakukan.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan selama ternak menjalani isolasi, siapapun tidak boleh keluar masuk kandang tanpa memakai semprotan disinfektan. Sebab siapapun bisa menularkan penyakit.

“Misalnya ada tetangga ingin melihat bagaimana sapinya, itu tidak boleh. Biarkan saja sudah sapinya diisolasi sampai sembuh. Kalau bisa ada tempat celup kaki didepan kandang karena virus ini walaupun hewan itu sudah sembuh masih bisa bertahan di tubuhnya 6 bulan hingga 2,5 tahun. Bahkan ada yang bilang sampai 3 tahun,” katanya.

Menurut Niko, sapi atau ternak lain yang terpapar PMK harus diisolasi di dalam kandang sampai sehat. Selama sakit, sapi itu kalau tidak mau makan harus dikasih apa saja.

“Boleh dikasih madu. Mulutnya yang luka-luka diberi madu supaya cepat sembuh. Ternak yang terpapar PMK dan menjalani isolasi boleh diberikan ramuan herbal.,” jelas dia.

“Jika sakit dan tidak mau makan, rumputnya dicacah kecil-kecil kemudian disuapi saja. Yang penting sapinya bisa makan. Yang penting selalu koordinasi dengan dokter hewan maupun petugas teknis peternakan kecamatan setempat,” ia menambahkan.

Niko menyebut, ketika dalam proses isolasi biarkan dokter hewan dan petugas teknis peternakan setempat akan memberikan pengobatan sesuai dengan simtomatis atau gejalanya sambil menunggu vaksin.

“InshaAllah, vaksinnya ada dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena pemerintah sudah mengimpor vaksin dari Prancis sebanyak 3 juta. Vaksin yang diimpor itu adalah vaksin serotipe O untuk PMK,” urai Niko. (*)

 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan