Menu

Mode Gelap
Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang

Lingkungan · 8 Jun 2022 19:03 WIB

Intensitas Hujan Tinggi, Penjual Bibit Tembakau Ketiban Berkah


					Intensitas Hujan Tinggi, Penjual Bibit Tembakau Ketiban Berkah Perbesar

Krejengan,- Curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo, tak selamanya menjadi petaka bagi petani. Bagi para petani sekaligus pedagang bibit tembakau, cuaca buruk akhir-akhir ini justru membawa berkah.

Seperti yang disampaikan Misnaji (46) warga Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku mendapat banyak keuntungan akibat buruknya cuaca beberapa hari terakhir ini.

Misnaji mengungkapkan, akibat cuaca buruk banyak tembakau yang baru ditanam mati akibat terendam banjir. Alhasil, petani kembali berburu bibit tembakau untuk kebutuhan tanam ulang.

“Gimana ya, kalau saya merasa alhamdulillah, karena usaha saya lancar, banyak petani yang mencari bibit untuk mengganti bibit yang rusak karena hujan ini,” ujar Misnaji saat ditemui di ladangnya, Rabu (8/6/22).

Meski mengaku mendapatkan keuntungan lebih, namun menurut Misnaji, ia juga merasakan dampak negatif akibat cuaca ekstrim selama ini. Salah satunya, perawatan bibit tembakau jadi lebih sulit.

“Ya kalau hujan ini jadi agak ribet perawatannya, karena ditumbuhi rumput, dan lagi kalau tidak ditutup plastik saat hujan itu, bisa-bisa benih tembakau tergerus, bahkan bisa mati,” papar dia.

Istri Misnaji, Sukaisih (41) menambahkan, perawatan bibit tembakau sejak penyemaian hingga siap tanam membutuhkan waktu selama 40 hari. Selama proses itu, bibit akan tumbuh dengan baik jika cuaca juga mendukung.

“Ya sekarang ini sudah empat kali penjualan, harganya per seribu bibit Rp 35 ribu, ada juga yang harganya Rp 40 ribu,” tutur Sukaisih. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan