Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Kesehatan · 23 Jun 2022 18:44 WIB

Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman


					Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman Perbesar

Probolinggo,- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di Indonesia, hingga saat ini belum dapat dikendalikan. Dampaknya, masyarakat enggan mengkonsumsi daging sapi, bahkan harga jual sapi ikut anjlok.

Padahal, hari raya qurban sudah di depan mata. Seperti yang lazim diketahui, memotong sapi dan kambing merupakan kebiasaan yang dilakukan umat Islam mengingat melimpahnya hewan yang dikurbankan warga.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) pun ‘turun gunung’. Sosialisasi dan edukasi secara masif dilakukan agar phobia terhadap daging hewan yang terpapar PMK berkurang.

Seperti yang dilakukan petugas Disperta Kabupaten Probolinggo di Pasar Wangkal, Kecamatan Gading, Kamis (23/6/22). Sejumlah pedagang daging dikumpulkan dan diberikan pemahaman soal PMK.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Diperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliaton mengatakan, sosialisasi dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa daging hewan yang terpapar PMK masih aman dikonsumsi oleh manusia.

“Ya memang (benar) penyakit PMK ini tidak menular ke manusia, asalkan dimasak dengan benar direbus dengan benar selama 30 menit baru setelah itu diolah,” katanya.

Nico mengingatkan, masyarakat setelah membeli daging sapi di pasar, tidak langsung dicuci melainkan langsung direbus selama 30 menit. Karena jika dicuci dikhawatirkan penyebaran PMK semakin merebak.

“Kalau langsung dicuci itu kan nantik airnya ke selokan dan kemudian diminum oleh hewan lain, itu yang khawatir menyebarnya lewat itu. Makanya setelah mendapatkan daging dari pasar, alangkah baiknya langsung direbus saja selama 30 menit dan jika tidak mau langsung diolah bisa di diamkan di lemari es selama 1×24 jam masih aman,” imbuh dia.

Saat ini, dikatakan Nico, banyak masyarakat yang beralih ke daging ayam untuk bahan baku pentol lantaran khawatir tertular PMK jika menggunakan daging sapi. Oleh karenanya, ia menghimbau masyarakat tidak takut berlebihan.

“Harapan kami, masyarakat tidak takut untuk mengkonsumsi produk hewan khususnya daging sapi, karena PMK tidak akan menular ke manusia asalkan sesuai dengan arahan yang kami sampaikan itu. Apalagi daging produk RPH kami, insyaallah aman dan sesuai dengan SOP yang berlaku saat ini,” tuturnya memungkasi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan