Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Pendidikan · 20 Jul 2022 17:48 WIB

SD Negeri di Kab. Probolinggo Sepi Peminat, Ada yang Hanya 3 Pendaftar


					SD Negeri di Kab. Probolinggo Sepi Peminat, Ada yang Hanya 3 Pendaftar Perbesar

Krejengan,- Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Probolinggo mengaku kesulitan mendapatkan anak didik baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 ini.

SD Negeri Opo-opo 1 Krejengan, misalnya. Pada tahun ajaran baru ini, sekolah plat merah ini hanya mempunyai lima orang peserta didik baru.

Kepala SDN Opo-opo 1 Krejengan, Sulha mengatakan, sulitnya sekolah dasar negeri mendapatkan anak didik karena dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, fanatisme tokoh yang masih melekat erat.

Selain itu, imbuhnya, banyaknya sekolah swasta yang sederajat dengan SD di satu wilayah membuat anak didik mempunyai opsi untuk memilih lembaga pendidikan tertentu.

“Seperti di sini ada tiga lembaga yang sederajat dengan SD, ada dua Madrasah Ibtida’iyah (MI). Dan itu pun jaraknya tidak terlalu jauh ya sekitar 200 sampai 300 meter,” kata Sulha saat ditemui di kantornya, Rabu (20/7/22).

Selain itu menurut Sulha, faktor gedung dan fasilitas di SDN yang kurang memadai membuat SDN sepi peminat. Sulha mengaku baru-baru ini saja sDN Opo-opo 1 mendapatkan bantuan pengadaan gedung.

“Bisa dilihat sendiri gedung SD kami hanya tiga lokal, jauh dari kata cukup. Setidaknya kan ada 6 ruang, artinya satu ruang untuk satu kelas,” curhatnya.

Warga Desa Opo-opo, Nurul Hidayati (50) mengatakan, pertimbangan materi pelajaran turut mempengaruhi masyarakat sekitar dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya.

Jika sekolah di SDN, jelas Nurul, anak didik dibekali mayoritas ilmu pengetahuan umum. Namum kurang mendapatkan porsi lebih banyak soal ilmu agama, termasuk soal pengetahuan tentang akhlak.

“Kalau ilmu umum itu kan tinggal baca buku-buku pelajaran umum itu. Tapi untuk ilmu agama, memang harus betul-betul ada gurunya, artinya butuh bimbingan dan yang dicontoh pastilah gurunya itu,” urainya.

Tak hanya SDN Opo-opo 1 Krejengan, sekolah lain milik pemerintah yang sepi peminat diantaranya adalah SDN Sindetlami II Besuk. Di sekolah ini, tercatat hanya ada 3 peserta didik baru yang mendaftar. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp40 Miliar untuk Perbaikan Ratusan Sekolah Rusak

16 April 2025 - 18:10 WIB

SMP Satap Ranuyoso Lumajang Sempat Ditutup Sepihak

15 April 2025 - 17:48 WIB

Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat

14 April 2025 - 04:02 WIB

SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

10 April 2025 - 17:05 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi

6 April 2025 - 19:44 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat

1 April 2025 - 18:23 WIB

Trending di Pendidikan