Menu

Mode Gelap
Relawan Kotak Kosong di Kota Pasuruan Gerilya, Optimis Tumbangkan Calon Tunggal Cak Thoriq Nyoblos di TPS 02, Optimis Kembali Pimpin Lumajang Pilkada Kabupaten Probolinggo, Gus Haris – Ra Fahmi Menang Telak, Abd. Rasit Keok di TPS Sendiri Gus Haris – Ra Fahmi Menang Telak di Rutan Kraksaan Adi Wibowo Nyoblos di TPS 07, Optimistis Raih 70 Persen Suara di Kota Pasuruan Tiga Calon Walikota Probolinggo Salurkan Hak Pilih, Satu Calon Terganjal Domisili

Peristiwa · 20 Jul 2022 18:43 WIB

Gudang Belum Buka, Petani Mulai Panen Tembakau


					Gudang Belum Buka, Petani Mulai Panen Tembakau Perbesar

KOTAANYAR – Sejumlah petani tembakau di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo sudah mulai panen. Padahal hingga saat ini belum ada satu pun gudang pabrik rokok yang buka atau mulai membeli tembakau dari petani.

Lukman Hakim, petani tembakau di Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar mengatakan, dirinya terpaksa harus panen dini lantaran tanaman tembakaunya mulai diserang penyakit. Sebab, jika tak kunjung dipanen, ia khawatir penyakit yang menyerang tanamannya itu akan menyebar ke semua daun tembakaunya.

“Kena londrak, sehingga daun yang belum waktunya masak itu sudah masak duluan, mau tidak mau harus segera dipanen,” katanya, Rabu (20/7/2022).

Padahal, tanaman tembakaunya itu baru berusia dua bulan. Dalam keadaan normal, tanaman tembakau baru bisa dipanen ketika sudah memasuki usia 3-4 bulan.

“Kemarin lusa yang panen, sekarang sudah dijemur. Kalau tanamnya dulu pertengahan Mei itu,” ungkapnya.

Dengan hal tersebut, ia berharap tembakaunya itu bisa terjual dengan harga mahal. Hal itu demi mengurangi potensi kerugian yang akan dialaminya. Sebab, dengan kerusakan yang dialami tanamannya itu, kini ia tidak bisa lagi melakukan panen hingga empat sampai lima kali.

Selain itu, ia juga berharap gudang untuk segera buka, agar tanaman tembakaunya itu bisa cepat terjual. “Panen pertama biasanya hanya diambil tiga sampai empat daun per pohon. Tapi karena kena penyakit, satu pohon itu bisa sampai tujuh daun,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosisasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo Mudzakir mengatakan, untuk sementara waktu ia berharap petani tembakau yang sudah panen agar bersabar. Pasalnya, saat ini memang belum ada jadwal gudang mulai melakukan pembelian tembakau petani setempat.

“Jadwalnya gudang itu kan biasanya saban tahun saya kira petani sudah tahu, yakni sekitar pertengahan Agustus. Jadi untuk sementara saran saya ditandon dulu sampai ada tengkulak yang membeli, karena memang belum jadwalnya gudang buka,” paparnya.

Namun, Mudzakir berharap, pihak gudang tahun ini bisa membeli tembakau petani lokal dengan harga yang cukup tinggi. Pasalnya, proses penanaman tembakau pada tahun ini membutuhkan biaya yang lebih daripada tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau bisa panenan pertama itu harganya Rp40 ribu per kilogramnya. Biar balik modal dan bisa mendapatkan laba petaninya. Karena tahun ini kan masuk kemarau basah, jadi perawatan tembakau itu harus ekstra dan membutuhkan modal yang juga ekstra, ditambah harga pupuknya yang mahal,” ujarnya. (*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Innalilahi! Pria Paruh Baya di Lumajang Ditemukan Meninggal Mengenaskan

26 November 2024 - 18:27 WIB

Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu

25 November 2024 - 20:17 WIB

Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar

25 November 2024 - 16:35 WIB

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Trending di Peristiwa