Kraksaan,- intensitas hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo akhir-akhir ini mulai berkurang. Sepanjang Juli 2022, ini tak sekalipun turun di Kota Kraksaan dan sekitarnya.
Hal tersebut membawa berkah tersendiri bagi petani garam maupun petani tembakau. Tentunya, cuaca cerah berdampak baik bagi produksi garam maupun perawatan tanaman tembakau.
Seperti yang diungkapkan petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Suparyono. Ia mengakui, cuaca yang cerah membuat produksi garam meningkat jika dibandingkan saat musim penghujan.
Saat ini, lanjut dia, kristalisasi garam hanya membutuhkan waktu tiga hari. Dalam waktu tiga hari, ia dan petani lainnya sudah bisa memanen garam di tambak.
“Kalau cuaca bersahabat sepeti sekarang ini per tiga hari sampai empat hari sudah bisa panen mas, kalau cuaca buruk itu panen garam butuh 10 hingga 11 hari,” kata Suparyono, Senin (25/7/22).
Suparyono menjelaskan, dalam sekali panen ia bisa menghasilkan garam 9 ton dari luas tambak 12×50 meter. Di sisi lain harga garam saat ini menurutnya, nomal sekitar Rp 1.200 sampai Rp 1.300 per kilogram (kg).
“Banyaknya hasil panen juga tergantung luas lahan mas, seperti yang luasnya 12 x 50 meter ini ya bisa sampai 10 ton. Alhamdulillah sekarang harganya lumayan bagus,” ujar Suparyono.
“Saya mewakili petani garam dengan cuaca seperti ini sangat senang pastinya. Jika tiga bulan kedepan masih seperti ini cuacanya, itu bagus mas,” Imbuhnya.
Rasa senang juga dialami sejumlah petani tembakau di Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan. Mereka mengaku senang intensitas hujan sudah turun sehingga proses perawatan tembakau tidak menemui kendala.
“Kalau seperti ini terus cuacanya ya enak, perawatan tembakau tidak serepot bulan-bulan kemarin. Semoga saja sampai hari panen cuaca bagus seperti sekarang,” curhat salah seorang petani, Budi. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainul Hasan R