Menu

Mode Gelap
Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas

Pendidikan · 1 Agu 2022 09:26 WIB

Tahun Ajaran Baru, Jumlah Siswa SMP Negeri di Kab. Probolinggo Kian Menyusut


					Tahun Ajaran Baru, Jumlah Siswa SMP Negeri di Kab. Probolinggo Kian Menyusut Perbesar

Kraksaan,- Mayoritas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Probolinggo tak penuhi pagu (ambang batas) yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati (Perbup). Hal itu terlihat dari hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022-2023 yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

Kepala Disdikbud setempat, Fathur Rozi mengatakan, kekurangan siswa pada SMP Negeri selalu terjadi setiap tahun. Menurutnya hal itu dikarenakan banyak lembaga SMP swasta dan lembaga-lembaga formal lainnya di pesantren.

“Hampir setiap tahun kekurangan siswa terjadi. Dari 74 SMP Negeri pada PPDB 2022 ini, 90 persen sekolah tidak mencapai pagu yang telah ditetapkan,” paparnya, Senin (1/8/22).

Dijelaskannya, pagu siswa baru SMP ditetapkan di dalam Perbup. Setiap sekolah memiliki jumlah rombongan belajar (rombel) yang berbeda. Sehingga pagu yang ditetapkan pada setiap sekolah juga berbeda.

“Setiap satu rombel idealnya itu 32 siswa. Beberapa SMP Negeri yang ada di Kabupaten Probolinggo ada yang sampai memiliki 7 rombel. Jadi kalau dikalikan 32, pagunya sampai 224 siswa,” ungkapnya.

Menurutnya, penetapan jumlah rombel dari setiap sekolah telah disesuaikan dengan ruang kelas yang dimiliki sekolah. Jadi tidak mungkin bagi sekolah yang hanya memiliki 1 rombel, melebihi pagu yang ditetapkan.

“Jumlah rombel itu sudah menyesuaikan dengan ruang kelas yang ada di sekolah. Jangan sampai dalam 1 rombel itu sampai 40 siswa. Itu tidak ideal, karena yang ideal itu 32 siswa setiap rombel,” Rozi menegaskan. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp40 Miliar untuk Perbaikan Ratusan Sekolah Rusak

16 April 2025 - 18:10 WIB

SMP Satap Ranuyoso Lumajang Sempat Ditutup Sepihak

15 April 2025 - 17:48 WIB

Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat

14 April 2025 - 04:02 WIB

SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

10 April 2025 - 17:05 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi

6 April 2025 - 19:44 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat

1 April 2025 - 18:23 WIB

Trending di Pendidikan