Probolinggo – Video sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kota Probolinggo menunjukkan toleransi kepada sesama penumpang yang mengalah memberikan kursinya kepada orang tua, hingga ibu hamil viral di media sosial (medsos). Sang guru tak menyangka, video yang dibuat dalam rangka pembelajaran itu ditonton jutaan kali.
Dalam video tiktok yang diunggah @lusy_nugraha ini tampak sejumlah siswa Kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 4, Kota Probolinggo. Video tersebut menunjukkan sejumlah siswa memeragakan kondisi di dalam bus Harapan Bangsa yang tempat duduknya penuh penumpang.
Di tengah perjalanan, bus itu berhenti, dan naiklah ibu dan anak kecil. Namun saat naik, ibu dan anak tersebut tidak mendapat tempat duduk. Salah seorang penumpang langsung menawarkan tempat duduknya, hingga akhirnya ibu dan anak tersebut bisa duduk.
Kemudian, seorang ibu hamil serta seorang kakek naik bus, juga diberi tempat duduk penumpang lain. Video tiktok berdurasi 59 detik ini telah ditonton sebanyak 7,2 juta kali serta mendapat 427 ribu like dan 11 ribu komentar.
Warganet (netizen) yang berkomentar kebanyakan menyatakan senang dan terharu menyaksikan video yang masuk dalam Mata Pelajaran PKN ini, serta tak sedikit warganet yang membagikan video tersebut.
“Video yang dibuat sesuai Mata Pelajaran PKN menggambarkan yakni rasa empati terhadap orang lain. Selain itu, dengan praktik ini diharapkan anak-anak dapat menerapkannya jika mengalami hal serupa,” ujar Kepala SDN Jati 4, Badli, Senin (1/8/22).
Hal senada diungkap Guru Kelas 4, yang juga pengupload video, Lusy Ati. Dikatakan selain masuk dalam pembelajaran, ia ingin mencontohkan kepada anak-anak dengan contoh nyata bersosial tidak hanya di lingkungan keluarga, dan teman, namun di lingkungan angkutan umum.
“Pembelajaran yang saya terapkan kepada anak-anak ini masuk kurikulum baru yang mengajarkan cara bersosial. Saya juga tidak menyangka bahwa video yang saya upload di tiktok viral. Namun tujuan utamanya bukan viral, namun bagaimana anak-anak dapat belajar secara langsung,” ujarnya.
Tak hanya sekali membuat video, Lusy mengaku apa yang diajarkan kepada anak-anak selalu ia videokan. Selain untuk belajar muridnya, juga video-video yang telah di-upload di tiktoknya ini dapat dimanfaatkan oleh orangtua atau guru-guru sekolah lain.
“Semoga dengan video yang saya buat tentang toleransi dan bersosial dapat diajarkan dan terlebih dapat diterapkan oleh anak-anak. Agar kedepan toleransi dan bersosial tetap terjaga baik di sekitar, serta di lingkungan,” katanya.
Salah seorang siswa Kelas 4, Haris Sufianto mengaku, senang ikut dalam pembelajaran yang diterapkan gurunya, di mana dalam pembelajaran itu diajarkan harus saling membantu kepada sesama.
“Lebih enak pembelajaran secara praktik daripada teori karena bisa langsung memahami dan juga lebih mengerti apa yang disampaikan oleh guru,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.