PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ada pemandangan berbeda di kawasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jum’at (13/4/2018) malam. Ribuan teplok atau lampu minyak tanah kecil berjajar menghiasi sepanjang jalan menuju pesantren dan sekitar masjid.
Ya, sebanyak 1.000 teplok sengaja dinyalakan salah satu Ponpes tertua di Indonesia ini untuk memperingati Isro’ Mi’roj Rosulullah SAW, yang jatuh tepat pada 27 Rajab 1439 H, atau 13 April 2018. Pemasangan ribuan teplok ini, bahkan sudah menjadi tradisi, yang dilakukan setiap tahun oleh pihak pesantren.
“Karena pada bulan Rajab inilah panutan kita, Rasulullah SAW, melakukan perjalanan yang luar biasa dan membawa hadiah agung kepada umatnya, berupa sholat lima waktu,” kata Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH Hasan Mutawakkil Alallah.
Menyalakan teplok, kata Kiai Mutawakkil, sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, atas jasa-jasanya yang telah membawa umat islam dari jaman jahiliyah menuju dunia yang terang benderang. “Rasulullah pembawa cahaya, sehingga umat islam mampu keluar dari kegelapan,” papar Kiai yang juga Ketua PWNU Jatim ini.
Tradisi yang kemudian disebut sebagai malam seribu teplok ini, tak sekedar menjadi ‘alarm’ bagi santri akan jasa-jasa Rasulullah SAW, namun juga memberikan hiburan dan kesenangan tersendiri. Sebab, nyala teplok membuat kawasan pesantren penuh cahaya api yang membiaskan pancaran indah.
“Sangat senang mas, heboh, seru, satu tahun sekali Genggong mengadakan tradisi malam seribu lampu. Ini menjadi hiburan bagi kami, selain menambah cinta kami kepada Rasulullah SAW,” papar Fadil Hasan, santri asal Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan