Menu

Mode Gelap
Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

Lingkungan · 13 Agu 2022 19:48 WIB

Usai Petik Laut, Banjir Rob Rendam Kalibuntu Kraksaan


					Usai Petik Laut, Banjir Rob Rendam Kalibuntu Kraksaan Perbesar

Kraksaan,- Banjir rob kembali merendam Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (13/8/22). Banjir rob kali ini bersamaan dengan acara petik laut.

Pantauan PANTURA7.com, banjir yang terjadi ini merupakan yang keempat kalinya sepanjang 2022. Fenomena ini tak lazim karena pada tahun-tahun sebelumnya banjir rob hanya terjadi dua kali dalam setahun.

Warga setempat Ferdi (36) mengungkapkan, banjir rob biasa terjadi di desanya saat bulan Juni dan Juli, tepatnya tanggal 14 sampai 18 tiap bulannya. Namun saat ini warga harus berlapang dada karena intensitas banjir lebih tinggi.

“Ya biasanya banjir terjadi di bulan enam dan bulan tujuh, tanggal 14 sampai 18. Teapi sekarang ini sudah lima kalinya desa kami tergenang banjir rob,” curhatnya.

Ferdi berharap, ada kepedulian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, agar bencana musiman itu teratasi. “Minimal air laut tidak masuk ke pemukiman kami, atau tidak banjir sesering ini,” pintanya.

Kalau masalah terganggu ya pasti, tetapi mau gimana lagi ini sudah terjadi, penginnya ya gimana sekiranya di Desa Kalibuntu ini tidak ada banjir rob lagi,” ia menambahkan.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Probolinggo Gus Haris Damanhuri Romli yang berada di Des Kalibuntu menghadiri petik laut mengaku juga heran banjir rob masih terjadi di kawasan pesisir, khususnya di Desa Kalibuntu.

“Ini yang sekarang menjadi pertanyaan kita, padahal biasanya banijir ini hanya terjadi paling tidak dua kali dalam setahun. Akan tetapi ditahun ini memasuki pertengahan tahun sudah terjadi banjir rob berulang kali,” ucapnya.

“Memang butuh kajian bersama, entah kemudian pembuatan tanggul yang memang panjangnya luar biasa. Tapi ini harus terselesaikan, tidak bisa jika kita biarkan terus begini, pastinya masyarakat desa terganggu dengan banjir rob ini,” urai Gus Haris.

 

Editor : Efendi Muhamad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas

8 April 2025 - 17:37 WIB

Trending di Peristiwa