Kraksaan,- Harga cabai rawit merah di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo merangkak naik. Lonjakan harga cabai rawit merah ini diduga sebagai dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pantauan PANTURA7.com, Minggu (4/9/22), harga cabai rawit merah di pasar tradisional ini sebesar Rp50 ribu per kilogram (Kg). Padahal sebelumnya, harga jual komoditas dapur itu hanya kisaran Rp34 ribu/kg.
Menurut pedagang cabai di Pasar Semampir, Siti Rohela (27), harga cabai naik drastis sejak Sabtu (4/9/22) malam. Siang hari sebelumnya, kenaikan harga BBM diumumkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau Kamis sampai Jum’at itu harga masih normal sekitar Rp32 sampai 34 ribu per kilogram. Nah, Sabtu malamnya itu pas saya kulakan ternyata sudah naik, ada yang Rp45 ribu, ada yang Rp 50 ribu per kilogram,” ungkap Rohela.
Dikonfirmasi terpisah, distributor yang biasa mengirim cabai dari Kabupaten Probolinggo ke luar daerah, Muhib (32) mengatakan, ongkos pengiriman dari Probolinggo ke luar daerah kini membekak seiring naiknya harga BBM.
Ongkos kirim, dijelaskan, naik sedikitnya Rp100 ribu sekali jakan untuk biaya bahan bakar kendaraan saja. Jika harga cabai tidak dinaikkan, ia khawatir penghasilannya menyusut.
“Ya nambah Rp 100 ribu sekarang ini karena solar naik. Kalau pengiriman tidak ke luar Kabupaten Probolinggo, paling nambah Rp50 ribu saja, yantergantung habisnya solar itu sudah,” terangnnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Endang Rustiningsih mengakui jika harga cabai rawit naik di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun petugas Disperindag Kabupaten Probolinggo, Minggu (4/9/22), harga cabai rawit merah berada di kisaran Rp 50 ribu/kg.
“Tentu akomodasi akan mempengaruhi harga jual,” kata Endang.(*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT