Probolinggo,- Kabupaten Probolinggo pada tahun ini, tepatnya selama Agustus – September, dilanda musim kemarau basah, yakni musim kemarau disertai hujan.
Pada musim pancaroba ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo meingimbau warga waspada dan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan.
Melalui keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Juanda, sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai 30 September hingga 6 Oktober 2022 akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Jika dilihat dari potensi hujan, wilayah Kabupaten Probolinggo yang dilanda hujan yakni di wilayah pegunungan, mulai dari Sukapura, Lumbang dan beberapa wilayah lain. Hujan yang turun tersebut masih terjadi meskipun Kabupaten Probolinggo masuk musim kemarau,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Sugeng Suprisayoga, Sabtu (1/10/2022).
Kondisi ini disebut musim kemarau basah. Sehingga memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan ini, belum ada permintaan air bersih dari beberapa desa yang menjadi langganan kawasan rawan bencana kekeringan.
Musim pancaroba ini ditandai dengan suhu lumayan dingin di malam hari dan di siang hari suhu menjadi lebih panas daripada biasanya. Selain itu, potensi hujan terjadi di sore atau malam hari.
Memgantisipasi masuknya musim hujan yang mengakibatkan genangan, BPBD Kabupaten Probolinggo mengimbau kepada masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk dengan cara memotong pohon yang dianggap terlalu tinggi.
Selain itu, selalu bersihkan saluran air khususnya di lingkungan sekitar, sehingga saat terjadi hujan, tidak terjadi genangan. Diprediksi, di bulan Oktober ini, musim hujan mulai terjadi.
“Kabupaten Probolinggo sudah terbentuk Destana atau Desa Tangguh Bencana. Namun demikian BPBD Kabupaten Probolinggo sendiri siap membantu Destana jika terjadi bencana besar, yang perlu bantuan BPBD,” imbuhnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.