Lumajang,- Sejak 3 bulan terakhir, kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami lonjakan kenaikan di beberapa wilayah di Indonesia.
Kementerian Kesehatan menyebut lonjakan kasus itu terjadi lantaran adanya cemaran pada obat sirup yang banyak beredar di pasaran. per 22 Oktober 2022, ada setidaknya 30 kasus gagal ginjal di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesahatan, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Lumajang, dr. Bayu Wibowo menyebut hingga saat ini di wilayah Kabupaten Lumajang masih nihil kasus gagal ginjal akut.
Meski masih tidak ada kasus, dia meminta kepada setiap orang tua untuk mulai mengenali gejala gagal ginjal akut pada anak seperti demam hingga susah kencing.
“Orang tua harus kenali gejala gagal ginjal akut. Misalnya, anak sudah 1 atau 2 hari gak kencing, ini salah satu tanda. Segera periksa ke dokter,” kata Bayu saat ditemui di kantornya Rabu, /2610/2022).
Bayu melanjutkan, sebaiknya para orang tua agar tidak sembarangan memberi obat kepada anak-anaknya. Sebab, kondisi anak yang rentan bisa membuat komplikasi penyakit.
“Kalau anaknya sakit jangan diobati sendiri, kalau salah dikasih obat atau berlebihan bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan,” jelas dia
Ia menambahkan, agar para orang tua tidak panik dengan maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak. Saat ini pemerintah telah melakukan upaya untuk mengatasi dan menekan kasus tersebut.
“Jangan panik, tetap tenang, yang penting kenali gejalanya, kalau anak terindikasi gejala gagal ginjal segera periksa ke dokter,” imbaunya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R