Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Peristiwa · 9 Nov 2022 22:22 WIB

Waspada! Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran


					Waspada! Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Perbesar

Lumajang,- Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Lumajang kembali menggeliat. Rabu (9/11/2022) sore, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncurkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 4,5 kilometer.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Liswanto mengatakan, berdasarkan dari pantauan seismograf, magma Gunung Semeru meluncur mengarah ke Curah Kobokan.

Meski begitu, aktivitas Gunung Semeru masih dalam zona aman. Sebab, pemukiman warga masih berada jauh dari jarak luncur APG.

“Ini masih zona aman. Karena pemukiman terdekat berada di radius 9 kilometer,” katanya.

Erupsi kali ini, dijelaskan Liswanto, tidak menimbulkan dampak signifikan. Namun ia mewanti-wanti kepada masyarakat agar selalu waspada mengingat arakteristik Gunung Semeru tergolong fluktuatif.

“Ancaman yang mengintai adalah bahaya sekunder dari jutaan kubik magma yang mengendap di kawasan lereng Semeru. Material tersebut sewaktu-waktu dapat meluncur ke sungai jika terkena air hujan,” bebernya.

Oleh karena itu, Liswanto mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sungai aliran lahar jika langit di atas Gunung Semeru terlihat gelap, apalagi jika sampai hujan turun.

Masyarakat, imbuhnya, tidak dianjurkan melakukan aktivitas apapun dari jarak 500 meter dari tepi sungai. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

“Masyarakat kami mohon tidaknmelakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak,” imbaunya.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak lahar dingin,” pungkas dia. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang

17 April 2025 - 16:24 WIB

Masak dengan Tungku Tanpa Pengawasan, Rumah Lansia Ludes Terbakar

15 April 2025 - 10:09 WIB

Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi

14 April 2025 - 13:41 WIB

Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka

14 April 2025 - 12:53 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Peristiwa