Lumajang,- Menjelang Hari Jadi Lumajang (Harjalu) pada 15 Desember 2020, serangkaian kegiatan menuju acara puncak terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. Salah satunya dengan menggelar Festival Tani yang digelar di Alun-alun setempat, Jumat (2/12/2022).
Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati mengatakan, tema Festival Tani dipilih untuk digelar lantaran Lumajang memiliki 60 persen pekerja di sektor pertanian.
“Hampir 60 persen masyarakat Lumajang bekerja di pertanian. Meskipun dia seorang pegawai, buruh pabrik tetapi mereka masih bertani di sawahnya,” kata Wabup usai mengisi acara Gerakan Gemar Minum Susu Makan Daging dan Telur untuk anak-anak di Pendopo Arya Wiraraja, Jumat (2/12/22).
Menurutnya, bekerja di pertanian itu seakan-akan menjadi budaya untuk memperoleh pendapatan. Bahkan, kalau sudah menetap di Lumajang dan tidak bertani, seperti ada yang kurang dalam mata pencahariannya.
“Kalau di Lumajang tidak bertani rasanya ada yang kurang, karena daerah kita ini memang daerah agraris,” ujarnya.
Mata pencarian masyarakat Lumajang, imbuhnya, berkontribusi dalam Produk Domestik Regional Bruto di sektor pertanian. Luas wilayah pertanian di Lumajang sendiri mencapai 33 persen dengan 1179 kilometer persegi dari luas keseluruhan.
“Sisanya, 33 persennya adalah hutan negara dan 32,6 persennya adalah hutan rakyat. Jadi semua memang disamping sektor pertanian juga sektor kehutanan mendominasi kawasan Lumajang ini,” jelasnya.
Menurut Indah, lahan pertanian di Lumajang sudah masuk dalam perlindungan pemerintah, bahkan sudah dilindungi dengan Peraturan Daerah ( Perda)..
“Kita punya lahan pertanian yang benar-benar dilindungi dan tidak boleh dialih fungsikan, dengan luas sekitar 32 ribu hektare dan itu tetap kita jaga karena sudah ada perdanya,” pungkasnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R