Menu

Mode Gelap
Karyawati Eratex Kena Begal di Maron, Motor Dirampas 174 Warga Kota Probolinggo Bakal Naik Haji, Diminta Segera Lunasi BPIH Memalukan! Sekelompok Pria Pesta Miras di Area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Sebelum Bunuh Istri, Suami di Probolinggo Minta ‘Jatah’ ke Korban Pemkot Pasuruan Ajukan Lima Raperda, Ini Isinya Fenomena Tabrakkan Diri ke Kereta Api Mulai Marak di Kota Probolinggo, ini Kata Psikolog

Pemerintahan · 6 Des 2022 11:33 WIB

BPBD Bangun Tiga Posko Dapur Umum


					BPBD Bangun Tiga Posko Dapur Umum Perbesar

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyiagakan tiga posko dapur umum untuk melayani pengungsi erupsi Gunung Semeru.

Dari tiga dapur umum itu setidaknya telah menyiapkan kebutuhan pengungsi yang mulai menurun dibanding hari pertama erupsi, Minggu (4/12/2022) lalu.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, semenjak pukul 18.00 WIB melakukan asesmen. “Total ada 699 jiwa pengungsi yang tersebar di 23 titik pengungsian,” kata Patria Dwi, saat dikonfirmasi Selasa pagi (6/12/2022).

Selain itu, BPBD Lumajang telah membuat tiga posko dapur umum, dengan berkoordinasi dengan instansi lainnya seperti PMI Kabupaten Lumajang dan Dinas Sosial Kabupaten Lumajang.

“Satu posko dapur umum berada di Balai Desa Penanggal sekaligus posko tanggap darurat utama. Dua posko dapur di Desa Sumberurip dari Dinsos Lumajang, dan Kecamatan Pronojiwo dari PMI Kabupaten Malang,” katanya.

Patria memastikan erupsi luncuran awan panas dari Gunung Semeru Minggu kemarin tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya dilaporkan tujuh orang menjalani rawat inap akibat luka yang dideritanya.

Erupsi juga merusak beberapa fasilitas bangunan mulai dari sekolah, jalan hingga tempat ibadah milik warga yang diterjang oleh aliran lahar Gunung Semeru.

“Fasilitas pendidikan, sekolah yang rusak satu, jalan desa sepanjang tiga kilometer, jembatan penghubung dua unit, dan empat tempat ibadah terdampak,” jelasnya.

Selain itu, guguran awan panas juga membuat 81 hektar area persawahan warga terdampak, sedangkan 20 ekor kambing warga mati. Warga juga mengevakuasi 109 kambing dan dua domba.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas dengan ditandai luncuran awan panas beberapa kali. Terjauh sepanjang Minggu (4/12/2022) awan panas meluncur hingga radius 13 kilometer dan 7 kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, bahwa status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas sejak Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Pasuruan Ajukan Lima Raperda, Ini Isinya

21 April 2025 - 17:13 WIB

Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan

20 April 2025 - 16:04 WIB

Jalan Rusak Berat Tempeh – Kunir Segera Diperbaiki

20 April 2025 - 13:32 WIB

Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

19 April 2025 - 10:36 WIB

Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP

19 April 2025 - 09:42 WIB

Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air

18 April 2025 - 12:58 WIB

Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna

18 April 2025 - 09:11 WIB

Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang

17 April 2025 - 15:24 WIB

Efisiensi Anggaran Pemkab Lumajang: Penghematan Biaya Operasional Menuju Pembangunan Infrastruktur, Kesehatan dan Pembelian Motor untuk Kades

16 April 2025 - 16:45 WIB

Trending di Pemerintahan