Pasuruan,- Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan mempercantik kawasan religi Masjid Jamik Al-Anwar dengan payung Madinah dipertanyakan. Sejumlah warga menilai, proyek payung Madinah dikerjakan asal-asalan.
Anggapan itu tak lepas dari kerusakan kontruksi yang kerap terjadi dalam pengerjaan payung Madinah. Dalam kurun waktu 10 hari saja, kerangka payung raksasa itu dua kali rusak.
Terbaru, jari-jari payung Madinah yang terletak di Jl Wahid Hasyim itu rusak setelah hujan deras mengguyur kawasan Kota Pasuruan, Senin (19/12/2022) sore.
“Itu gimana pengerjaannya kok mudah rusak. Kemarin jari-jarinya patah, sekarang bengkok, padahal hujannya tidak sebegitu deras,” kecam pengayuh becak wisata di kawasan Masjid Al-Anwar, Mawardi.
Sementara itu, salah satu penjual nasi goreng di kawasan Alun-Alun, Mad Gali menjelaskan, jari-jari payung tersebut bengkok karena tertarik kain membran yang menggantung ke bawah akibat tergenang air hujan.
Rusaknya jari-jari penyangga membran payung madinah tersebut membuat para PKL hingga pengunjung Alun-Alun Kota Pasuruan yang melintas seketika kaget.
“Tadi pas hujan deras sekitar pukul 15.15 WIB payungnya langsung ambrol. Mungkin tidak k kuat menahan air,” ujarnya.
Pantauan PANTURA7.com di lokasi, dari total 8 jari-jari penyangga payung yang dibangun, sebanyak 6 payung jari-jari bengkok. Petugas teknis proyek langsung mencopot kain membran di salah satu payung hidrolik untuk mempercepat proses perbaikan.
Senin (12/12/22) lalu, jari-jari payung Madinah yang diinisiasi Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf, itu juga rusak. Kala itu, kerusakan dipicu oleh salah satu tali payung yang tersangkut sehingga payung tidak bisa dibuka secara sempurna.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.