Menu

Mode Gelap
Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan Dana Desa di Pasuruan Diduga Diselewengkan Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan

Lingkungan · 1 Feb 2023 18:34 WIB

BPBD Waspadai Tumpukan Sampah di Sungai Legundi Saat Hujan


					Kalaksa BPBD kota tunjuk monitor di Pusdalops. Perbesar

Kalaksa BPBD kota tunjuk monitor di Pusdalops.

Probolinggo – Musim penghujan dengan intensitas rendah hingga deras masih terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo saat ini mewaspadai luapan sungai salah satunya Sungai Legundi saat hujan deras dengan intensitas lama.

Diketahui Sungai Legundi yang berhulu di lereng Gunung Bromo serta melintasi Kecamatan Wonoasih, Kedopok hingga Kecamatan Kademangan telah beberapa kali meluap pada Februari 2021. Saat itu Sungai Legundi meluap membanjiri pemukiman warga salah satunya di Gang Sirsak.

Dan pada November 2022 laku, Sungai Legundi meluap hingga membanjiri permukiman dan jalan.

Dua kejadian meluapnya Sungai Legundi ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur dengan intesitas lama serta sampah yang terbawa aliran sungai menumpuk di jembatan, serta di Dam Kelep. Akibatnya aliran air tersendat dan tak bisa mengalir secara normal.

Terkait kejadian ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, pihaknya mewaspadai sampah di Dam Kelep di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan saat terjadi hujan. Sebab jika hujan mengguyur, air turut membawa sampah yang jumlahnya tak sedikit.

“Yang perlu diwaspadai masalah sampahnya, jika sampah yang dibawa aliran air menumpuk di Dam Kelep, maka dam dengan cara kerja secara membuka otomatis jika debit air besar maka tidak akan maksimal, sehingga jika dibiarkan, debit air akan semakin tinggi dan yang terlarah air akan meluber,” ujarnya.

Namun, beberapa hari kemarin, untuk ketinggian air di Dam Kelep masih di angka standar yakni 150 cm. Selain itu, untuk memonitor sampah, serta ketinggian air di Dam Kelep jika terjadi hujan, BPBD Kota Probolinggo telah memasang Early Warning System (EWS), berupa kamera.

Kamera yang terpasang ini terhubung langsung dengan Pusdalops yang ada di kantor BPBD Kota Probolinggo. Dengan sudut putar 360 derajat, maka, petugas Pusdalops dapat memantau kondiri air di Dam Kelep.

“Alhamdulillah Dam Kelep saat hujan mengguyur beberapa waktu yang lalu, hingga saat ini masih aman, dan jika terjadi penumpukan sampah, maka kita berkoordinasi .dan bersinergi dengan DLH dan PUPR,” imbuhnya.

Diketahui, saat ini, untuk puncak musim penghujan sudah lewat. Tetapi hujan masih terus mengguyur Kota Probolinggo. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan