Lumajang,- Sebanyak 200 relawan satuan tugas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 1311 Kabupaten Lumajang, ikuti pelatihan kebencanaan di Kawasan Relokasi Bumi Semeru Damai, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Senin (13/02/2023).
Ketua RAPI Wilayah 1311 Kabupaten Lumajang, Edi faisol mengungkapkan, jumlah anggota RAPI di Kabupaten Lumajang tercatat sebanyak 300 orang. Jumlahnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Anggota kami di Kabupaten Lumajang sudah berjumlah 300 orang lebih,” ungkapnya.
Menurutnya, pelatihan kebencanaan yang diisi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang serta dinas terkait itu amat penting untuk mitigasi bencana di lereng Gunung Semeru.
“Sebagai salah satu komunitas penyampai informasi, maka mitigasi bencana penting bagi kami agar dapat memberikan informasi dan edukasi seputar kebencanaan,” ujar dia.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Kabupaten Lumajang secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis memiliki wilayah yang rawan dari berbagai ancaman bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia.
“Potensi bencana tersebut dapat menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian sarana dan prasarana, kerugian harta benda serta dampak psikologi. Dalam keadaan tertentu akan menghambat pelaksanaan pembangunan,” kata Wabup Indah yang hadir dalam penutupan pelantikan tersebut.
Indah menyebut, RAPI dapat berkontribusi aktif dalam memberikan informasi tentang kebencanaan yang valid kepada masyarakat.
Sebab, menurut kode etik RAPI, para anggota harus memiliki jiwa, sikap cepat tanggap, peka dan peduli terhadap situasi lingkungan sosial.
“Selain cepat tanggap dan peduli, Anggota RAPI juga harus memiliki pengetahuan yang luas, dan harus memiliki data yang akurat, sebab RAPI adalah pusat informasi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana juga tak kalah penting. Sebab, hal tersebut dipandang perlu dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, khususnya di kawasan rawan bencana.
“Paling penting dari antisipasi bencana itu adalah kesiapan masyarakat, maka tugas kita bersama, mempersiapkan masyarakat agar pemahaman mitigasinya bagus,” ungkap wanita berhijab ini. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT