Probolinggo – Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo bersama Dikoperindag Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng (migor), Kamis pagi (23/02/2023). Dengan OP migor ini, selain kebutuhan warga terpenuhi, angka inflasi dapat kembali normal.
OP migor ini digelar di Pasar Baru, di mana DKUP menjual total 60 karton dengan satu karton berisi 12 botol migor merek Minyakita dengan kemasan satu liter.
Pada OO perdana ini, total ada 12 pedagang di Pasar Baru yang sudah memesan. Masing-masing pedagang maksimal dapat membeli lima dos Minyakita.
“Hari ini operasi pasar minyak goreng murah mulai kami gelar, di mana ada tiga pasar yakni, Pasar Baru, Pasar Wonoasih, dan Pasar Kronong yang ditunjuk oleh Provinsi Jatim untuk penjualan minyak goreng merek Minyakita,” ujar Kabid Perdagangan DKUP Kota Probolinggo, Erwan Kiswandoko.
Untuk sebotol Minyakita ukuran satu liter dijual dengan harga Rp12.600. Nantinya pedagang menjual migor tersebut maksimal dengan harga Rp14.000 per liter atau per botol sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Jika ada pedagang yang menjual di atas HET, maka tugas dari pengawas pasar yang akan memberi teguran kepada pedagang tersebut.
OP ini akan berlangsung selama satu bulan. Setiap pasar dijatah 240 dos minyak, dengan setiap minggu ada 60 dos yang dijual ke pedagang di setiap pasar.
“Dengan pasokan minyak goreng Minyakita ini, angka inflasi Kota Probolinggo dapat kembali normal karena sebelumnya minyak goreng ini salah satu penyumbang angka inflasi,” imbuh Erwan.
Sementara, salah satu pedagang pasar, Yuliati mengatakan, sejak beberapa waktu yang lalu permintaan masyarakat akan minyak goreng kemasan tinggi. Sehingga dengan adanya minyak goreng ini, dapat memenuhi permintaan tersebut.
“Karena permintaan tinggi, saya prediksi Minyakita yang nantinya saya jual sesuai HET Rp14.000 akan habis tiga hingga empat hari ke depan, sehingga jika diperbolehkan, saya mau membeli agak banyak,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.