Probolinggo – Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sampai saat ini terus dilakukan Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo. Kegiatan vaksinasi pada hewan masih terus digalakkan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Disperta setempat, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, pihaknya terus melakukan perluasan sasaran vaksinasi. Bahkan, hingga saat ini, sudah lebih dari 30.000 dosis vaksin yang berhasil disuntikkan pada ternak.
Pria yang akrab disapa Niko ini menjelaskan, ancaman PMK sampai saat ini masih ada. Sehingga
Kabid Keswan dan Kesmavet DKP Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto mengatakan bahwa sampai dengan saat ini ancaman PMK masih ada.
Sehingga kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap PMK gelombang kedua ini, masih perlu dilakukan, slaah satunya dengan vaksinasi ternak.
“Tidak dapat dipungkiri, kewaspadaan terhadap penyebaran PMK masih harus tetus dilakukan. Tujuannya jelas, agar tidak terjadi lonjakan,” katanya, Selasa (28/2/2023).
Ia menjelaskan, dari alokasi 34.000 dosis vaksin yang dimiliki, sudah ada 30.167 dosis yang berhasil disuntikkan pada ternak. Puluhan ribu dosis tersebut disuntikkan kepada sapi, domba, kambing dan beberapa ternak berkuku belah lainnya.
Dengan demikian stok vaksin yang ada tersisa 3.883 dosis. “Sama seperti sebelumnya percepatan dilakukan dengan cara jemput bola. Petugas sudah kami siagakan untuk melakukan penyuntikan vaksin,” ucapnya.
Niko menerangkan, pemberian vaksinasi PMK ini merupakan upaya memberikan kekebalan kepada ternak untuk melawan virus. Sehingga tidak mudah terpapar virus PMK yang penyebarannya masih cukup mengancam.
Di samping itu, saat pelaksanaan vaksinasi di lapangan, petugas juga turut memberikan sosialisasi. Imbauannya, peternak dapat tetap menjaga higiene sanitasi ternak dan kandang. Pasalnya, ancaman virus dan penyakit lainnya lebih mudah mengancam, jika kondisi sanitasi dan kandang tidak terjaga.
“Vaksin ini membantu meningkatkan kekebalan ternak yang sehat. Namun ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Mulai ketersediaan pakan sampai dengan kondisi higiene sanitasinya. Jika kondisinya terjaga, maka virus dan penyakit tidak mudah menyerang ternak,” ujarnya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.