Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Religi & Pesantren · 7 Mar 2023 11:30 WIB

Lewat Buku Historiografi, Perjalanan NU Kota Probolinggo Dikupas


					LAUNCHING: Ketua Tim Riset dan Ketua PCNU Kota Probolinggo saat launching buku sejarah NU. (foto: istimewa) Perbesar

LAUNCHING: Ketua Tim Riset dan Ketua PCNU Kota Probolinggo saat launching buku sejarah NU. (foto: istimewa)

Probolinggo,- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo mampu menjaga identitasnya dengan baik. Rekam jejak organisasi kemasyarakatan terbesar di kota anggur itu terangkum dalam buku berjudul ‘Historiografi Nahdlatul Ulama NU Kota Probolinggo’.

Dalam Launching Buku dan Talk-show di Yayasan Hidayatul Islam, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Sabtu (04/03/2023) lalu, Ketua Tim Riset Sejarah NU Kota Probolinggo, Ahmad Faiz menyebut, penulisan buku itu melibatkan banyak.

Bukti itu ditulis, menurut Faiz, bertujuan untuk mengungkap jejak-jejak berdirinya PCNU di Kota Probolinggo. Selain itu, kehadiran buku diharapkan dapat menambah literasi ke-NU-an di kota yang kini dinakhodai Hb. Hadi Zainal Abidin itu.

“Buku ini menguak perjalanan NU di tengah kondisi NU yang sudah sampai pada angka 1 Abad. Semoga kita semua semakin tahu bagaimana NU itu berproses dengan baik, dan terus berkembang dalam merawat visi keislaman Aswaja dan cinta tanah air (hubbub al-wathan),” urai Faiz.

Buku itu, dijelaskan Faiz, fokus pada proses berdirinya PCNU Kota Probolinggo. “Periodeisasi NU sejak masa awal berdiri hingga era perkembangan NU di Kota Probolinggo banyak dikupas disini,” imbuhnya.

Sekretaris PCNU Kota Probolinggo, Ilyas Rolis mengaku amat mengapresiasi lahirnya buku tersebut. Sebab menurutnya, tidak banyak PCNU yang jusa.menulis sejarahnya sendiri.

Banyak tulisan tentang NU, sambung Ilyas, ditulis oleh orang yang bulan kadee NU sehingga banyak orang menyebut ‘NU Ditulis’. Artinya, NU ditulis oleh orang luar bukan dari tokoh internal.

“Hari ini NU menulis, itu artinya orang-orang NU menulis sejarahnya sendiri. Kita bersyukur PCNU Kota Probolinggo sebagian kecil dari bagian ikhtiyar untuk menulis sejarahnya sendiri,” syukurnya.

Buku Historiografi NU Kota Probolinggo ini memiliki 148 halaman. Jumlahnya jauh lebih tebal dari buku milik PCNU Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang hanya setebal 17 halaman.

Selain itu, ketebalan buku yang ditulis oleh 10 orang periset ini juga melampaui buku milik PCNU Kota Pasuruan yang berisi 65 halaman dan PCNU Lamongan dengan 74 halaman. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Jemaah Aboge di Leces Probolinggo, Gelar Idul Adha Hari ini

19 Juni 2024 - 09:53 WIB

Pastikan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Syariat, MUI Kota Probolinggo Cek RPH

18 Juni 2024 - 16:46 WIB

Trending di Religi & Pesantren