Menu

Mode Gelap
Heboh Dugaan Money Politics di Kota Probolinggo, 3 Orang Diamankan Legislator Bakal Bentuk Pansus Dana Hibah Pilkada di Kab. Probolinggo Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan

Ekonomi · 11 Mar 2023 13:53 WIB

Kisah Eko, Perantau Banyuwangi yang Sukses Beternak Sapi Perah di Lereng Semeru


					SUKSES: Rutinitas peternak sapi perah di Desa Burno, Kec. Senduro, Kab. Lumajang, saat memerah susu di kandang. (*) Perbesar

SUKSES: Rutinitas peternak sapi perah di Desa Burno, Kec. Senduro, Kab. Lumajang, saat memerah susu di kandang. (*)

Lumajang,- Pagi itu, Minggu 5 Maret 2023, Muhammad Eko (49) tengah memikul dua wadah susu (milkcan), masing-masing berkapasitas 20 liter menuju ke cooling unit di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Aktifitas ini, setiap hari ia jalani dengan giat dan telaten. Meski itu berarti dia harus berjalan sejauh dua kilometer dari rumahnya, yang berada di Desa Burno.

Tak hanya Eko, Mayoritas warga Desa Burno tercatat sebagai peternak sapi perah. Setiap pagi dan sore hari, warga membawa susu hasil perah ke cooling unit.

Ada yang mengendarai sepeda motor, ada pula yang berjalan kaki. Peluh dan keringat yang bercucuran, bak kristal yang menjadi saksi kerja keras warga lereng Gunung Semeru.

Setibanya di cooling unit, Eko harus sabar menanti giliran para petugas yang memeriksa susu yang dibawa warga lainnya. Tiap wadah pun diperiksa dan diteliti, agar kandungan lemak dan proteinnya diketahui.

Desa Burno yang didiami 1.650 Kepala Keluarga (KK) memang unik. Selain letaknya di pinggir hutan, desa ini juga memiliki 1.300 ekor sapi perah.

Dari 6 dusun, Dusun Karanganyar menyumbang populasi sapi perah terbanyak. Berpenduduk 275 KK, jumlah sapi di Dusun Karanganyar sebanyak 912 ekor dengan produksi susu 5.800 liter per hari.

“Saya mengumpulkan susu dua kali sehari. Jam enam pagi dan sore sore,” kata Muhammad Eko.

Eko bukan asli warga Desa Burno, melainkan berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Sejak tahun 2009, dia bermukim di Desa Burno.

Jauh sebelumnya, dia tak pernah terbayang bakal mampu memiliki delapan ekor sapi perah dari hasil keringatnya sendiri.

Sebelum beternak sapi perah, Eko bekerja mencari kayu bakar di tepi hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Probolinggo, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kayu dikumpulkan untuk dijual sebagai kayu bakar di Pasar Senduro yang berjarak lima kilometer dari rumahnya. Untuk tambahan penghasilan, dia menanam jagung di petak sekitar 500 meter persegi.

“Kalau hanya bergantung pada penghasilan cari kayu bakar saja tidak cukup, sebab saya memiliki keluarga dengan dua anak,” ujarnya.

Nasibnya berubah sejak beternak sapi perah. Setiap ekor sapinya mampu menghasilkan sekitar 10-15 liter susu per hari.

Harga susu Rp7 ribu sampai Rp8,5 ribu per liter. Dibantu dua orang anaknya, tiap hari Eko memerah susu dari lima ekor sapi, sementara tiga ekor sapinya yang lain belum waktunya produksi susu.

“Rata-rata dalam setiap 10 hari penghasilan kotornya sekitar Rp3 juta. Asal telaten dan bekerja keras,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi