Lumajang,- Jalur pendakian ke Gunung Semeru di Lumajang, ditutup bagi wisatawan sejak gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi, 4 Desember 2022 lalu. Hingga kini, jalur pendakian belum juga dibuka.
Meski demikian, beredar kabar bahwa jalur pendakian ke puncak Gunung Semeru sudah dibuka kembali. Kabar itu berhembus kencang di komunitas wisatawan, utamanya lewat media sosial (medsos).
Menanggapi kabar itu, Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Syarif Hidayat menyampaikan, saat ini status Gunung Semeru masih di level tiga. Dengan demikian, maka jalur pendakian masih ditutup.
“Menurut hasil pemantauan setiap hari dari pos Pengamatan Gunung Api Gunung Sawur, status Gunung Semeru masih level 3, dan dengan status tersebut maka jalur pendakian masih ditutup,”kata Syarif, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, jika status Gunung Semeru level dua, maka aktivitas dan jalur pendakian masih bisa dilakukan. Namun, karena Gunung Semeru saat ini masih di level tiga, jalur pendakian masih belum diperbolehkan didaki.
“Dengan naiknya Semeru ke level 3 ini, sebagai antisipasi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, bagaimanapun juga keselamatan nyawa pendaki yang utama, maka pendakian Semeru masih ditutup,” jelas dia.
Terkait rencana dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Semeru, Syarif belum bisa memastikan. Sebab pihaknya masih berkoordinasi dengan stakeholder terkait lainnya.
“Misal kondisi kondusif, kemudian status Semeru di level 2, biasanya stakeholder, PVMVG, kami, kemudian pemerintah daerah, akan koordinasi apakah pendakian sudah layak dibuka atau ditunda dulu,” tambahnya.
Wisatawan, khususnya pendaki diimbau untuk tidak terpancing dengan kabar burung atau informasi tidak jelas yang mengatakan bahwa jalur pendakian ke Gunung Semeru sudah dibuka.
“Saya imbau agar para pendaki tidak terpancing dengan beredarnya informasi yang beredar di media sosial ataupun di grup-grup komunitas soal dibukanya jalur pendakian Gunung Semeru,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R