Probolinggo – Umat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi 1945 Saka, tak terkecuali umat Hindu dari kalangan Suku Tengger di Kabupaten Probolinggo. Untuk menghormati Hari Raya Nyepi, destinasi wisata Gunung Bromo akan ditutup selama sehari.
Hal tersebut disampaikan Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto. Dikatakan umat Hindu akan melaksanakan Nyepi yang dimulai Rabu (22/03/2023), hingga Kamis (23/03/2023).
“Untuk itu sesuai kesepakatan, dan seperti tahun sebelumnya, wisata Gunung Bromo akan ditutup mulai Rabu pagi pukul 06.00 WIB, hingga Kamis pagi pukul 06.00 WIB, yang mana untuk wilayah Probolinggo ditutup mulai dari Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura,” ujarnya, Jumat (17/03/2023).
Penutupan tersebut selain agar umat hindu suku tengger khusyu’ dalam melaksanakan nyepi. Nantinya, di pertigaan Desa Wonokerto akan di jaga oleh petugas gabungan, mulai dari TNI – Polri, Satpol PP, jogoboyo, hingga warga sekitar.
Selama melaksankan Nyepi, umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian empat pantangan. Yakni amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang) selama 24 jam.
“Sebelum Nyepi, ada prosesi digelar yakni, pujan kasangan pada Rabu (15/03/2023), dilanjutkan melasti pada Minggu (19/03/2023), dan tawur kasanga pada Selasa (21/03/2023),” ujarnya.
Agar wisatawan tidak ke Bromo saat penutupan di Hari Raya Nyepi, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) serta PHDI Kabupaten Probolinggo telah menyebar pemberitahuan. “PHDI dan TNBTS sendiri telah menyebar pemberitahuan ke media sosial, agar wisatawan saat Nyepi tidak naik ke Gunung Bromo,” kata Bambang Suprapto. (*)
Penulis: Hafiz Rozani
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.