Menu

Mode Gelap
Banjir di Rejoso, Pasuruan Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah Pemkot Probolinggo Bolehkan ‘Outing Class’, Namun dengan Syarat Begini Zero Kasus PMK di Kota Probolinggo Pecah, 14 Ekor Sapi Kini Terpapar Disunat Rp 45 M, Anggaran Perbaikan Jalan Tahun ini di Probolinggo Hanya Rp 63 M Waspadai Perlintasan Sebidang, Kereta Api Daop 9 Jember Kini Melintas Lebih Cepat Tim Ahli Teliti Koin Kuno Pasuruan, Warisan Sejarah atau Bukan?

Budaya · 18 Mar 2023 19:51 WIB

Lestarikan Budaya Islam Nusantara, Mahasiswa Gelar Lomba Baca Kitab Kuning


					LOMBA: Suasana lomba kitab kuning yang digelar mahasiswa STAIBU Lumajang. (foto: Asmadi) Perbesar

LOMBA: Suasana lomba kitab kuning yang digelar mahasiswa STAIBU Lumajang. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Lestarikan budaya islam nusantara, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Bustanul Ulum (STAIBU) Lumajang, menggelar lomba membaca dan mengartikan kitab kuning tanpa harakat di auditorium kampus, Jl. Doktren No. 26 Desa Krai Kecamatan Yosowilangun, Sabtu (18/03/2023).

Lomba membaca dan mengartikan kitab tanpa harakat itu sengaja diselenggarakan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Tujuannya, untuk memastikan jika budaya belajar pada kitab tanpa harakat masih diterapkan di Lumajang.

“Sebenarnya ini tugas kuliah namun kebetulan saja mendapatkan atensi dari kampus karena berkaitan erat dengan ideologi kampus kita, yakni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI),” kata ketua panitia lomba, Muhammad Imron.

Dalam lomba ini, terdapat dua kategori penilaian dari panitia. Yakni penilaian pada ketepatan membaca dan kemampuan mengartikan kitab tersebut.

“Ada dua kategori penlaian, baik untuk lomba membaca kitab Fathul Qorib (Fath Al-Qarib) maupun Mabadi’ Asyrah,” ujarnya menjelaskan.

Fath Al-Qarib merupakan kitab pegangan bagi lembaga pendidikan di pesantren. Kitab yang disusun oleh Ibnu Qosim Al-Ghazi ini digunakan bagi umat muslim yang baru mempelajari ilmu fiqih yang terdiri dari empat bagian, yaitu tentang tata cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum islam yang membahas kriminalitas atau jinayat.

Sementara Mabadi’ Asyrah merupakan kitab yang membahas tentang prinsip ilmu syariah, utamanya yang berkaitan dengan hukum dalam islam.

Dalam lomba membaca dan mengartikan kitab tanpa harakat, juri akan menilai ketepatan dan keahlian mengartikan. Bagi yang dianggap memiliki nilai tinggi akan diberikan penghargaan dari kampus.

“Penghargaam diberikan baik kepada peserta maupun lembaga madrasah diniyah tempat para peserta belajar ilmu di pesantren,” Imron memungkasi. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Festival Seribu Sego Takir Sambut Hari Jadi Lumajang ke-769

31 Desember 2024 - 06:58 WIB

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Trending di Budaya