Menu

Mode Gelap
Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU

Berita Pantura · 27 Mar 2023 14:43 WIB

Lumajang Kekurangan Dokter, Hanya Miliki 50 Orang


					Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, Perbesar

Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang,

Lumajang,- Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai masih menjadi salah satu kendala dalam pelayanan kesehatan di tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), di Kabupaten Lumajang.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Lumajang pada tahun 2021 tercatat sebanyak 1. 127.094 jiwa. Sementara jumlah dokter yang tersebar di 25 puskesmas, hanya 50 orang.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, Bayu Wibowo mengatakan, harusnya dengan jumlah penduduk yang sedemikian banyak, Kabupaten Lumajang idealnya memiliki 100 dokter.

“Idealnya memang 1 dokter bisa mencakup 1.000 penduduk, namun di Lumajang masih kekurangan dengan jumlah dokter yang hanya 50 orang di 25 puskesmas,” kata Bayu, Senin (27/3/2023).

Menurutnya, minimnya jumlah dokter tersebut tentu sangat mempengaruhi ritme pelayanan terhadap pasien yang membutuhkan perawatan dokter.

Dampak yang paling nampak, penumpukan pasien dengan beragam penyakit di sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Lumajang.

Tak hanya itu, lanjut Bayu, di daerah pelosok pedesaan pun juga membutuhkan dokter. Selama ini, warga di pelosok desa tidak bisa menjangkau layanan dokter.

“Kebanyakan memilih di perkotaan karena berbagai faktor. Inilah juga yang menjadi masalah yang harus ada solusinya,” jelasnya.

Faktor lain yang mempengaruhi kurangnya jumlah dokter di Lumajang adalah sepinya minat dokter mengisi posisi pegawai negeri sipil saat rekrutmen.

“Ini juga dipengaruhi oleh faktor kesejahteraan. Sekolah dokter itu mahal, akhirnya banyak yang berpikir ketika jadi PNS penghasilan tidak sepadan. Padahal jadi PNS kan memang murni pengabdian,” tutur Bayu.

Menurut Bayu, Dinkes P2KB tidak bisa berbuat banyak dalam upaya memenuhi kebutuhan dokter. Pasalnya kuota rekrutmen dokter merupakan wewenang dari pemerintah pusat.

“Kita tidak bisa mengajukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Kan kuota perekrutan juga dari pemerintah pusat,” pungkas dia. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura