Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 7 Apr 2023 20:32 WIB

Berkah Ramadhan, Kopyah Bordir Laris Manis Diburu Pembeli


					LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah)

Probolinggo,- Bulan Ramadhan tak hanya bergelimang kemuliaan dan pahala. Disamping itu, bulan suci ini membawa berkah bagi sebagian warga.

Seperti diakui sepasang suami istri, Abdullah Ubaid dan Durrotun Nashihah. Selama bulan Ramadhan, produk kopyah dengan motif bordir karya keduanya laris manis diburu pembeli, bahkan omset meningkat hingga 50 persen.

Ubaid menjelaskan, kopyah motif bordir yang dikelolanya, merupakan mitra usaha dari Pesantren Tahfidhil Qur’an Riyadlus Sholihin, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Para pemesan, menurut Ubadi, kebanyakan dari sekolah dan pesantren yang memesan songkok bordir dengan nama lembaga. Selebihnya, pemesan berasal dari perorangan.

“Penjualan ke toko saya menerima, cuma saya lebih memprioritaskan ke lembaga pesantren atau lembaga lainnya. Karena saat ini, banyak pesantren yang memerlukan identitas,” kata Ubaid, Kamis (6/4/23).

Pesanan yang diterimanya tak hanya dari lokal Probolinggo, ada juga pemesan dari luar pulau seperti Sumatera, Kalimantan dan NTB. Untuk memesan kopyah produksinya, bisa secara online atau datang langsung ke lokasi.

Kopyah dijual Ubaid mulai harga Rp20 ribu hingga Rp 50 ribu per buah, tergantung tingkat kerumitan motif bordir yang dipesan.

“Dengan jumlah karyawan saya yang 8 orang, itu bisa memproduksi sebanyak 160 songkok. Alhamdulilah, bisa mencukupi kebutuhan pesanan dari lembaga yang ada,” jelasnya.

Selain kopyah, ia juga menerima berbagai busana dan aksesoris muslim, seperti hijab bordir, seragam sekolah, baju koko, dasi, selempang wisuda, dan bordir sejenisnya.

“Awalnya memang konveksi, cuma karena pandemi kemarin kita beralih ke songkok, karena banyak toko dan sekolah yang libur, dan alhamdulilah berjalan lancar. Jadi jika ada pemesanan selain songkok, kami siap memproduksinya,” terangnya.

Produksi songkok tersebut dimulai Ubaid sejak tahun 2020 lalu. Kemudian produksinya terhenti karena terdampak pandemi Covid-19. Saat itulah, terselip ide untuk memproduksi songkok bordir unik sesuai selera pemesan.

“Alhamdulilah saat ini sudah berjalan, dan beberapa waktu lalu saya membeli mesin bordir untuk mempermudah pekerjaan para karyawan,” jelas ayah 3 anak ini. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi