Menu

Mode Gelap
Karyawati Eratex Kena Begal di Maron, Motor Dirampas 174 Warga Kota Probolinggo Bakal Naik Haji, Diminta Segera Lunasi BPIH Memalukan! Sekelompok Pria Pesta Miras di Area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Sebelum Bunuh Istri, Suami di Probolinggo Minta ‘Jatah’ ke Korban Pemkot Pasuruan Ajukan Lima Raperda, Ini Isinya Fenomena Tabrakkan Diri ke Kereta Api Mulai Marak di Kota Probolinggo, ini Kata Psikolog

Ekonomi · 1 Jul 2023 17:12 WIB

Puluhan Hektar Lahan Tembakau di Lumajang Terendam Banjir, Petani Pasrah


					Puluhan Hektar Lahan Tembakau di Lumajang Terendam Banjir, Petani Pasrah Perbesar

Lumajang,- Hujan yang melanda Kabupaten Lumajang, sejak Jumat (30/6/2023) sore, mengakibatkan puluhan hektar tembakau di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, terendam banjir.

Akibatnya, tembakau milik warga yang berusia sekitar 1 – 2 bulan tergenang air hujan. Daun dan batang layu, bahkan tanaman mati akibat terlalu lama terendam air.

Salah satu petani pemilik yang tembakaunya terendam banjir, Rudi menyampaikan, tanaman tembakau di Desa Karanglo yang terendam banjir dan mati, luasnya mencapai puluhan hektar.

“Rusak semua mas. Tadi saya lihat akarnya sudah tidak normal, batangnya tidak normal dan daunnya layu,” kata Rudi saat ditemui di area tanaman tembakau miliknya, Sabtu (1/7/2023).

Rudi mengatakan, fenomena ini bisa terjadi kapan saja di tengah musim tembakau. Mengingat, perubahan cuaca tidak dapat diprediksi. Banyak petani yang mengaku pasrah dengan kondisi ini.

Matinya tanaman tembakau akibat banjir ini, menyebabkan petani rugi. Sebab sejak masa tanam, perawatan hingga pemupukan, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Jika lahan yang ditanami tembakau hasil sewa, tentu kerugian material lebih besar. “Tanaman tembakau tiap hektare membutuhkan biaya sekitar Rp 24 juta sampai Rp 25 juta,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, Dwi Wahyono mengatakan, total ada 30 hektar lahan tembakau terendam banjir.

Selain di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, area tanaman tembakau yang juga terdampak dengan kategori parah adalah tanaman tembakau di Desa Bades, Kecamatan Pasirian.

“Kini para petani hanya bisa pasrah. kita berharap ada bantuan dari pemerintah, terutama bantuan modal,” pungkasnya berharap. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Trending di Ekonomi