Menu

Mode Gelap
Wanita Muda Kena Begal di Leces Probolinggo, Tangan Nyaris Putus Habisi Istri dengan Keji, Didik Mengaku Dibakar Rasa Cemburu Polres Pasuruan Kota Bongkar Sindikat Sabu, Lima Orang Diamankan Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang Pelaku Pembuhunan Wanita Muda di Banyuanyar Probolinggo Tertangkap, Ternyata Suami Korban

Peristiwa · 8 Jul 2023 08:17 WIB

Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Selama 14 Hari


					TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq) Perbesar

TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq)

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bergerak cepat pasca banjir melanda wilayahnya. Selain melakukan assessment dampak banjir, pemerintah daerah juga mendirikan sejumlah posko pengungsian.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023) malam mengatakan, Pemkab Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari akibat bencana ini.

Masa tanggap darurat selama dua pekan itu berlaku mulai tanggal 7 Juli 2023 sampai 21 Juli 2023.

“Baru saja saya sudah menandatangani dan saya menugaskan Pak Sekda sebagai pimpinan satuas tugas selama 14 hari,” kata Cak Thoriq.

Menurut Cak Thoriq, keputusan itu diambil setelah 6 kecamatan di Kabupaten Lumajang, yakni Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursari, porak-poranda pasca diterjang banjir bandang hingga longsor.

Cak Thoriq menyampaikan, hujan di kawasan Gunung Semeru sejauh ini masih sangat tinggi. Untuk itu, ia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi selama beberapa hari ini.

“Pendataan terus kita lakukan, kita juga akan melihat situasi beberapa hari ini karena curah hujan masih tinggi lantaran lahar Semeru tidak bisa diprediksi,” jelasnya.

Untuk itu, ia minta kepada jajarannya, khususnya Tim Satgas, dan juga pihak-pihak terkait lain agar terus memantau kawasan rawan bencana. Sekecil apapun kejadian yang terjadi, harus segera dilaporkan.

“Tim Satgas harus bisa memberi informasi sekecil apapun itu, dan saling berkoordinasi guna menginformasikan segala sesuatunya yang ada di lapangan,” pungkasnya. (***)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang

17 April 2025 - 16:24 WIB

Masak dengan Tungku Tanpa Pengawasan, Rumah Lansia Ludes Terbakar

15 April 2025 - 10:09 WIB

Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi

14 April 2025 - 13:41 WIB

Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka

14 April 2025 - 12:53 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Peristiwa