Lumajang,- Jumlah pengungsi akibat banjir bandang di Kabupaten Lumajang terus bertambah. Saking banyaknya jumlah pengungungsi, sejumlah posko pengungsian yang dirikan pemerintah daerah setempat pun overload (penuh).
Seperti posko pengungsian yang berada di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Di posko ini, terdapat 298 warga yang mengungsi dari 89 Kepala Keluarga (KK).
menyampaikan, Balai Desa sudah terlalu overload, karena para pengungsi semakin malam semakin bertambah.
“Saat ini jumlah pengungsi ada 298 jiwa dengan 89 KK. Untuk saat ini, jika ada warga yang ingin ngungsi disini, sebaiknya langsung arahkan ke wilayah lain, sebab disini sudah overload,” kata Kepala Desa Jarit, Novita Supristiwati, Minggu (9/7/2023).
Meski disesaki pengungsi, namun keperluan logistik dan keperluan yang lain, dijelaskan Novita, hingga saat ini masih cukup tersedia bagi para pengungsi.
“Alhamdulillah tadi ada bantuan dari beberapa donatur, insha-Allah keperluan logistik kami cukup. Semoga para pengungsi yang ada di Balai Desa Jarit tetap bersabar, sampai kondisi benar-benar membaik,” ungkapnya.
Seorang pengungsi asal Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Yoni mengaku, ia dan tetangganya yang juga pengungungsi, tidak kekurangan apapun selama mengungsi di Balai Desa Jarit.
Hal itu, dijelaskan Yoni, membuatnya bersama warga lain merasa nyaman selama di tinggal di posko pengungsian. Apalagi ia masih trauma dengan musibah banjir yang melanda desanya dua hari lalu.
“Saya masih trauma, apalagi saat ini kondisi tanggul di Jugosari telah jebol dan cukup membahayakan ketika ada banjir susulan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R