Menu

Mode Gelap
Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

Budaya · 30 Jul 2023 07:34 WIB

Selamatan Desa, Warga Dringu Berebut Gunungan Hasil Bumi dan Laut


					TRADISI: Puluhan warga Dringu saat berebut gunungan hasil bumi dan laut. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TRADISI: Puluhan warga Dringu saat berebut gunungan hasil bumi dan laut. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Ada tradisi unik di Dusun Tambak Pesisir, Desa Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang digelar warga. Tradisi ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan dan rezeki melimpah.

Tradisi yang digelar pada Sabtu malam (29/07/23) tersebut memperebutkan gunungan palawija yang telah didoakan serta diarak keliling desa.

Kirap gunungan yang digelar warga Desa Dringu ini digelar tiap tahun bertepatan dengan tahun baru Islam. Isi gunungan yang dikirap tersebut cukup beragam sesuai hasil bumi dari tanah yang berada di Desa Dringu.

Mulai dari jagung, padi, bawang merah, terong, serta kangkung. Juga hasil laut yakni sejumlah jenis ikan laut hasil tangkapan nelayan Desa Dringu yang telah diolah menjadi ikan asap.

Gunungan berupa hasil bumi dan laut tersebut selanjutnya diarak keliling kampung dengan diiringi dengan kesenian Reog Ponorogo beserta tabuhan gamelan.

Setelah tiba di lokasi yang menjadi titik kumpul warga, gunungan tersebut kemudian didoakan dan selanjutnya diperebutkan warga.

“Jadi tradisi ini selain memperingati tahun baru Islam juga untuk menolak bala, agar warga Desa Dringu dilimpahkan rezeki, hingga kesehatan, dengan ditandai memperebutkan gunungan hasil bumi dan laut,” ujar tokoh masyarakat Desa Dringu, Semmse.

Hasil bumi yang diperebutkan dan diperoleh warga ini nantinya bisa untuk dikonsumsi ataupun disimpan. Dan dengan adanya kirap gunungan ini, diharapkan baik yang bekerja di laut dan di darat penghasilnnya warga Desa Dringu melimpah dan yang terpenting adalah kesehatan.

“Kirap gunungan ini merupakan bentuk rasa syukur warga Desa Dringu dengan hasil bumi yang didapat, dan terlebih hasil bumi ke depan baik di darat, maupun di laut lebih melimpah,” imbuh Sammse.

Kirap gunungan hasil bumi dan laut yang digelar tiap tahun ini sempat ditiadakan karena Covid-19. Barulah tahun ini kirap gunungan hasil bumi dan laut kembali dilaksanakan kembali.

Salah satu warga Desa Dringu, Fendi mengatakan, kirap gunungan hasil bumi dan laut ini tiap tahun digelar. Ini bentuk rasa syukur warga akan hasil bumi yang diperoleh selama ini.

“Melalui acara ini, warga khususnya saya berharap, rezeki lebih melimpah, terlebih selalu diberi kesehatan sehingga lancar saat mencari nafkah,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Jahat Dan Rakus, Sosok Rahwana Dibuat Untuk Pawai Ogoh – Ogoh di Lumajang

17 Maret 2025 - 14:10 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal

8 Maret 2025 - 08:49 WIB

Trending di Budaya