Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Ekonomi · 15 Agu 2023 17:36 WIB

Berebut Beras dan Migor Murah, Warga Sesaki GOR Unsur


					ANTRE: Warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng murah yang disediakan Disperindag Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

ANTRE: Warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng murah yang disediakan Disperindag Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan- Ratusan warga di Kota Pasuruan berbondong-bondong mengantre di GOR Untung Suropati Selasa (15/8/2023) pagi. Mereka antri untuk membeli beras dan minyak goreng (migor) yang dijual dengan harga terjangkau.

Sejak pagi hingga siang hari, terlihat warga yang yang mayoritas emak-emak rela antre untuk mendapatkan beras dan migor murah. Bahkan, beberapa ibu-ibu membawa anak-anak mereka untuk mengantre.

Salah satu warga, Pujiati Ningtyas (30), datang lebih awal untuk memastikan ia bisa mendapatkan jatah beras dan minyak goreng dengan harga terjangkau.

“Di pasar mahal, terutama harga beras. Bahkan harganya mencapai Rp.13 ribu per kilogram,” kata Pujiati.

Ibu rumah tangga dari Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, ini merasa terbantu oleh operasi pasar yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan.

Ia berharap distribusi beras dan minyak goreng murah bisa digelar rutin. “Saya sangat senang bisa mendapatkan beras murah, walaupun saya kehabisan minyak,” ungkapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan, Riski Pramita menyebut, harga beras di pasaran telah mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir.

Harga beras saat ini mencapai Rp 11.200 per kilogram atau Rp58 ribu per 5 kilogram. Di operasi pasar ini, 5 kilogram beras bisa dibeli dengan harga hanya Rp43 ribu.

Sementara itu, harga minyak goreng di pasaran saat ini berkisar Rp15 ribu per liter. Dalam operasi pasar tersebut, harga minyak goreng dipatok Rp13.500 per liter.

“Kami menyediakan 12 ton beras dari Bulog dan 100 karton minyak goreng,” jelas Riski.

Dikatakan Riski, bahwa kenaikan harga komoditas, khususnya beras, terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Produksi gabah berkurang di wilayah Jawa Timur akibat cuaca kering lantaran petani banyak yang gagal panen.

“Negara-negara pengekspor beras seperti India, Thailand, Vietnam, dan Pakistan juga menghadapi kesulitan yang sama dalam mengekspor beras berkualitas medium,” tambahnya.

Operasi pasar ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (16/8/2023), dibawah koordinasi Disperindag Kota Pasuruan. Warga yang ingin membeli beras dan minyak goreng murah harus membawa KTP yang menunjukkan mereka domisili di Kota Pasuruan.

“Setiap orang berhak mendapatkan 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng,” pungkas Riski. (*) 

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi