Menu ✖

Mode Gelap

Lingkungan · 22 Agu 2023 14:07 WIB

Sungai Tercemar Limbah Pabrik, PG Jatiroto Sebut Ada Kebocoran Instansi IPAL


					TERCEMAR: Sungai Banter Lumajang tercemar limbah sehingga airnya berubah warna dan aromanya tidak sedap. (foto: Asmadi) Perbesar

TERCEMAR: Sungai Banter Lumajang tercemar limbah sehingga airnya berubah warna dan aromanya tidak sedap. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Beberapa hari terakhir, air Sungai Banter yang berada di Desa Rowokangkung dan Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, mengeluarkan bau tidak sedap dan berwarna hijau kehitaman.

Kondisi ini dikeluhkan oleh warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Warga menyebut, sumber limbah berasal dari Pabrik Gula (PG) Jatiroto.

Humas PG Jatiroto, Selamet Riyadi membenarkan limbah yang mencemari Sungai Banter berasal dari pabrik tempatnya bekerja. Ia menyebut, limbah meluber ke sungai karena tumpah.

“Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)-nya kan kita sudah ada, hanya saja, barangkali ada bagian yang bocor,” kata Slamet, Selasa (22/8/2023).

Ia menampik dugaan warga bahwa limbah memang sengaja dibuang ke sungai oleh pabrik. Dia menduga, ada instalasi saluran limbah bocor sehingga limbah tumpah ke sungai.

Pihak pabrik, klaim Slamet, telah melakukan segala upaya untuk memperbaiki kebocoran saluran limbah. Upaya itu hari ini telah membuahkan hasil.

“Dari upaya yang dilakukan, hasilnnya (air sungai) sudah tidak mengeluarkan bau lagi sekarang,” tandasnya.

Bahkan, lanjutnya, PH atau tingkat keasaman air sungai saat sudah kembali normal. Pabrik juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang untuk melihat sampel airnya.

“Sampel air sudah kita ambil, DLH juga sudah punya sampel untuk pengujian laboraturium, PH-nya sudah delapan, jadi normal kembali,” tutur Slamet.

Terkait keluhan warga soal masih adanya bau yang dikeluarkan pada waktu tertentu seperti pagi dan sore hari, menurut Slamet, hal itu terjadi karena adanya endapan kali yang naik ke permukaan.

“Barangkali seperti itu, tapi sekarang setelah dievaluasi dan perbaikan dari kita kan sudah ada hasilnya,” sebut Slamet.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DLH Kabupaten Lumajang, Agus Rohman Rozaq menjelaskan inti permasalahan limbah tersebut berada di penampungan abu ketel PG.

“Jadi, asap cerobong yang keluar agar tidak hitam dan memberikan polusi disprei air, dan di masukan kedalam IPAL. Hal itu lah menyebabkan abu mengendap di kolam, sehingga terjadi overload,” jelasnya.

Pihaknya telah menawarkan solusi ke PG Jatiroto, berupa pembuatan kolam tambahan. Tujuannya, agar bau yang dikeluarkan dari limbah pabrik tidak mengeluarkan bau tidak sedap lagi.

“Pemeriksaan juga sudah kita lakukan bersama perangkat desa, kondisinya sudah lumayan baik. Sampel air juga kita ambil dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboraturium, keluar satu minggu lagi,” beber Agus. (*)

 

Editor Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 191 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Trending di Lingkungan