Probolinggo – Sejumlah jemaah haji Kabupaten Probolinggo mulai mempertanyakan jatah lima liter air zam-zam yang belum diberikan oleh pihak Kementerian Agama (Kemenag). Dari total 10 liter air zam-zam, baru lima liter yang dimiliki oleh para jemaah.
Zainul Hasan, jemaah haji dari Kelompok Terbang (Kloter) 64 Embarkasi Surabaya mengatakan, pada saat pemulangan, dirinya bersama jemaah haji lainnya hanya diperkenankan membawa lima liter air zam-zam. Sisanya, akan didistribusikan oleh kemenag saat jemaah sudah tiba di rumahnya masing-masing.
Namun, hingga hampir sebulan dari pemulangan jemaah, lima liter air zam-zam tersebut masih belum ada kejelasan terkait pendistribusiannya.
“Banyak jemaah yang mempertanyakan ini, karena tidak ada kejelasan. Padahal kan Menag (Menteri Agama, red) sendiri yang berjanji bahwa air zam-zamnya tahun ini adalah 10 liter untuk masing-masing jemaah,” kata jemaah haji asal Kecamatan Krejengan tersebut, Rabu (23/8/2023)
Menanggapi hal tersebut, Humas Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Ayu Septiana Eka Putri Andayanana berharap, para jemaah haji tidak perlu khawatir dengan sisa lima liter air yang belum terdistribusi. Pihaknya memastikan, air zam-zam tersebut akan tetap dimiliki oleh para jemaah sesuai dengan janji Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Kalau adanya, ada. Karena itu Gus Men (Gus Menteri, Red.) sendiri kan yang ngomong. Namun, terkait kapan waktunya, itu yang belum dapat kami pastikan,” ujarnya.
Putri melanjutkan, untuk air zam-zam yang dijanjikan tersebut, pihak Kemenag RI sudah berhasil melakukan pembelian ke Arab Saudi. Saat ini pemerintah sedang menggodok mekanisme pengirimannya ke tanah air.
“Pembelian sudah, saat ini pemerintah sedang mendiskusikan cara pengirimannya, karena jumlahnya sangat banyak. Di Kabupaten Probolinggo sendiri ada 815 jemaah,” paparnya.
Ia menjelaskan, setelah air zam-zam ini tiba di tanah air, selanjutnya pihak Kemenag RI akan mendistribusikannya ke masing-masing kantor wilayah (kanwil) kemenag. Dari kanwil akan didistribusikan ke masing-masing kota dan kabupaten.
“Ketika sudah ada di kami, maka akan kami distribusikan ke para jemaah,” katanya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.